Jakarta — Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution mengumumkan rencana strategis untuk menurunkan harga tiket pesawat dari dan menuju Bandara Internasional Kualanamu.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Kualanamu sebagai pintu gerbang utama wilayah barat Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Bobby saat meresmikan fasilitas Autogate dan Lounge khusus Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara Kualanamu, Selasa, 24 Juni 2025, bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
"Masih banyak hal yang harus dibenahi. Salah satunya adalah harga tiket pesawat yang masih tergolong sangat tinggi," kata Bobby dalam sambutannya.
Bobby mengungkapkan bahwa sejak sebelum dirinya dilantik menjadi gubernur, ia bersama Agus Andrianto telah memiliki visi bersama menjadikan Kualanamu sebagai bandara utama masuknya wisatawan internasional dan domestik ke Sumatera Utara.
Menurutnya, perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap harga-harga kebutuhan pokok dan layanan publik, termasuk tiket pesawat, mendorong pemerintah daerah untuk mencari terobosan konkret di bidang transportasi udara.
"Kami sudah berbicara dengan Dirut Kualanamu tentang hal ini. Saya telah menyiapkan rumusan strategis agar harga tiket bisa lebih terjangkau, baik untuk rute domestik maupun internasional," ujar Bobby.
Ia menegaskan bahwa tingginya harga tiket selama ini menjadi salah satu penghambat utama konektivitas dan pertumbuhan sektor pariwisata serta investasi di Sumatra Utara.
Dengan harga tiket yang lebih kompetitif, Bobby optimistis penerbangan internasional akan kembali membuka rute reguler ke Kualanamu dan bukan hanya untuk jangka pendek.
“Kita butuh keberlanjutan. Jangan sampai rute internasional hanya dibuka selama 2-3 bulan lalu ditutup lagi. Itu merugikan semua pihak,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bobby menyampaikan apresiasi atas penambahan fasilitas Autogate dan pelayanan khusus bagi PMI yang diresmikan oleh Kementerian Imigrasi.
Menurutnya, peningkatan kualitas layanan di Bandara Kualanamu sangat relevan dengan ambisi menjadikan bandara ini sebagai simpul utama pertumbuhan ekonomi Sumut.
"Kami ingin Sumut semakin besar dan membanggakan. Dengan kerja sama dan arahan dari Pak Menteri, kami yakin bisa mewujudkannya," pungkas Bobby.
Langkah ini menandai keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dalam memperbaiki infrastruktur, meningkatkan daya saing regional, dan memperluas konektivitas global demi kesejahteraan masyarakat.[]