Jakarta - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) ikut serta dalam koordinasi progres investasi dengan Kantor Staf Presiden (KSP).
Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada Rabu, 15 Juni 2022 via daring tersebut turut serta juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku pengampu DPSP, Kementerian Investasi/BKPM, dan DPSP lainnya yaitu Badan Otorita Borobudur, Badan Otorita Labuan Bajo Flores, KEK Mandalika, dan KEK Likupang.
Dalam pertemuan yang dimaksudkan untuk mengetahui progress investasi di 5 DPSP tersebut, Tenaga Ahli Utama Bidang Pariwisata dan Investasi KSP Albertein Enang Pirade menyampaikan pengembangan investasi sangat perlu dilakukan dengan dukungan pemerintah, baik pusat dan daerah, guna menumbuhkan kepercayaan investor.
Lebih lanjut Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan menyatakan dukungannya terhadap pengembangan investasi di 5 DPSP dengan menyediakan peta peluang investasi regional berbasis geospasial yang dapat diakses di PIR website resmi BKPM.
Baca juga: Gubsu Edy Rahmayadi: W20 Summit Buka Mata Betapa Hebatnya Danau Toba
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, diwakili Deputi Bidang Industri dan Investasi Hengky Manurung menyatakan pihaknya telah mengembangkan investasi pariwisata dan ekonomi kreatif berupa profiling, promosi, dan advokasi di 5 DPSP.
“Terdapat 3 hal utama yang perlu dilakukan di 5 DPSP yaitu investasi berupa pengembangan infrastruktur menuju kawasan, promosi investasi pada pihak swasta serta menyediakan alternatif pembiayaan kepada investor,” kata Hengky.
BPODT diberi kesempatan untuk menjelaskan progres investasi yang telah dilakukan di Toba Caldera Resort yang disampaikan oleh Raja Malem Tarigan selaku Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BPODT.
“Sejauh ini BPODT telah melakukan penandatanganan MOU dengan 7 investor di 8 lot pada Oktober 2018 di Bali, namun sampai saat ini belum dapat dilanjutkan karena terkendala belum tersedianya infrastruktur yang memadai, jangka waktu sewa lahan yang dinilai singkat serta prosedur tender yang dirasa sulit untuk mencari perusahaan pesaing,” ujar Raja Malem.
Raja juga menyampaikan bahwa selain quick win pembangunan Bobocabin dengan PT bobobox, saat ini sudah ditandatangani PKS dengan PT Labersa sebagai investor pertama yang akan membangun hotel dengan nilai investasi 600 miliar.
Diharapkan dengan adanya pertemuan ini dapat mempercepat pembangunan infrastruktur, baik jalan, saluran air dan listrik di 5 DPSP. BPODT juga akan turut serta dalam forum investasi kolaborasi KSP, Kemenparekraf, Kememterian PUPR, Kementerian Keuangan, dan seluruh DPSP yang rencananya akan dilaksanakan pada Agustus 2022. []