News Rabu, 27 Juli 2022 | 17:07

BRIN Tawarkan Konsep Kebun Raya Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Lihat Foto BRIN Tawarkan Konsep Kebun Raya Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Temu Pengelola Kebun Raya yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu, 27 Juli 2022. (Antara/Devi Nindy)

Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan konsep kebun raya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan menambahkan pusat sains dan pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan integrasi tersebut guna memperkuat posisi dan manfaat kebun raya daerah, yang tidak hanya sekedar menjadi kawasan konservasi ex-situ dari flora endemik.

"Fungsi utamanya konservasi ex-situ dari tanaman endemik yang ada di situ, itu tujuan utamanya. Cuman untuk memelihara itu perlu effort (upaya), sehingga kita tidak bisa meninggalkan sisi ekonominya juga," kata Handoko seperti mengutip catatan ANTARA, Rabu 27 2022.

Dia mengharapkan kebun raya di daerah-daerah akan menjadi KST (kawasan sains dan teknologi).

Integrasi tersebut didorong oleh penyusunan rancangan Peraturan Presiden pengganti Perpres Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya, untuk mengakomodir kebutuhan terkini serta dinamika yang harus segera diantisipasi.

Menurutnya, atas perubahan tersebut pengelolaan kebun raya akan dibawahi oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), dengan tetap menjaga fungsinya sebagai pusat konservasi flora dan mendorong sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Lebih lanjut, dia menambahkan, dengan besarnya kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, tantangan ke depannya yaitu meningkatkan nilai manfaat yang berkelanjutan dengan riset dan inovasi sehingga mampu mewujudkan green economy (ekonomi hijau) yang dicita-citakan.

Sementara itu Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi R. Hendrian mengatakan bahwa kegiatan temu pengelola kebun raya Indonesia ini merupakan media untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi, berbagi informasi dan bertukar gagasan, dan menemukan solusi alternatif bagi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan manajemen perkebunrayaan.

"Pertemuan para pengelola kebun raya di Indonesia ini merupakan sarana yang baik untuk memperkuat jejaring kerja sama dan sinergitas dalam pengembangan Kebun Raya Indonesia," tuturnya.

Hingga saat ini terdapat 47 kebun raya di Indonesia, di mana lima kebun raya di antaranya dikelola oleh BRIN. Jumlah tersebut mewakili 18 tipe ekoregion yang terdapat pada 21 provinsi di Indonesia.

Tiap kebun raya memiliki tema yang spesifik tergantung karakteristik atau keunggulan lokal. Mengingat semakin pentingnya peran kebun raya untuk konservasi tumbuhan dan kesejahteraan masyarakat, maka pembangunan kebun raya di daerah perlu untuk terus digalakkan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya