Kudus – Setelah absen selama dua tahun akibat pandemi, rangkaian buka luwur Kanjeng Sunan Kudus kembali digelar, yakni kirab buka luwur Punden dan Belik.
“Rangkaian buka luwur Sunan Kudus sekarang kembali ramai. Luar biasa, ini menandakan masyarakat Kudus yang guyub rukun,” ungkap Bupati Kudus Hartopo, saat membuka kirab buka luwur tersebut di Pendapa kabupaten setempat, Minggu 31 Juli 2022.
Bupati memuji kekompakan peserta dalam mempersiapkan kirab tersebut. Meskipun persiapan hanya seminggu, tak menyurutkan semangat peserta yang datang dari sembilan kecamatan. Animo peserta yang tinggi tampak dari gunungan yang beraneka ragam, dan seragam yang dikenakan peserta.
Baca juga:
Ruri Tri Lesmana Resmi Menjabat Ketua DPRD Kota Cirebon
Ratusan Peserta Meriahkan Gladhen Jemparingan di Kota Cirebon
Disampaikan, kirab yang membawa gunungan berupa sayur dan buah, merupakan penghormatan kepada Sunan Kudus. Selain itu, juga sebagai wujud rasa syukur masyarakat dan rasa terima kasih kepada Sunan Kudus, yang telah menyatukan masyarakat Kudus.
Menurut bupati, budaya kirab buka luwur harus dilestarikan dan diselenggarakan pada tahun mendatang.
“Sayur, buah dan rempah yang dibawa sebagai wujud syukur dan keberkahan. Kirab juga merupakan bentuk nguri-uri budaya Kudus,” imbuhnya.
Dalam kirab kali ini, Bupati Kudus menyumbangkan satu ekor kerbau jenis bule. Selain itu, keris dari Pendapa Kudus juga diikutsertakan dalam kirab. Hartopo mengungkapkan, hal itu merupakan bentuk kolaborasi pemerintah bersama masyarakat menyambut kirab buka luwur.
“Itu bentuk rasa syukur saja bersama masyarakat Kabupaten Kudus. Pemerintah dan masyarakat bersatu, tak ada perbedaan,” lanjut Hartopo.
Selain itu, bupati mengungkapkan, keikutsertaan camat dalam prosesi kirab buka luwur juga mempunyai makna. Camat dikukuhkan menjadi Bapak Punden dan Belik di kecamatan setempat.
“Camat dikukuhkan menjadi Bapak Punden dan Belik di wilayah setempat. Ini juga bentuk dukungan kelestarian budaya,” ucapnya.
Panitia buka luwur Sunan Kudus Abdul Jalil mengungkapkan, peserta yang mengikuti buka luwur baru 10 persen dari keseluruhan Punden dan Belik di sembilan kecamatan. Jalil mengungkapkan, dari 650 Punden, hanya sekitar 64 Punden yang ikut kirab.
“Kirab kali ini, kami hanya mengambil 10 persennya. Pesertanya sudah sekitar 2 ribuan orang,” jelasnya.
Disampaikan, seluruh peserta dan panitia yang terlibat menandakan kesatuan dan persatuan masyarakat Kabupaten Kudus. Tidak ada lagi perbedaan antara Kudus kulon (barat) dengan Kudus wetan (timur).
“Masyarakat Kabupaten Kudus telah melebur menjadi satu. Tak ada lagi perbedaan,” ungkapnya.
Jalil menyampaikan, seluruh gunungan peserta beserta kerbau dari bupati, akan diolah oleh panitia buka luwur. Selanjutnya, olahan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Kudus pada 10 Muharram mendatang.
“Nanti semua akan kami olah dan kembali lagi kepada masyarakat,” tutupnya. []