Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir tidak memungkiri sejumlah direksi perusahaan pelat merah sedang stres karena ada tuntutan efisiensi dan transformasi BUMN.
Menurutnya, direksi BUMN dituntut banyak hal, mulai dari melakukan transformasi model bisnis, memulihkan bisnis perusahaan di saat dan pasca-pandemi, termasuk pembaharuan corporate social responsibility (CSR) hingga menyasar ke pajak, dividen, dan PNBP.
"Di era efisiensi ini pasti direksi sekarang lagi stres sama saya, karena dituntut dividen. (penggunaan) Dividen juga harus efisien," ujar Erick dalam gelaran Penanaman Pohon BUMN Serentak, dikutip Opsi, Minggu, 28 November 2021.
Erick Thohir pun mengimbau manajemen BUMN tak hanya berpikir monoton soal Covid-19., justru harus menghadapi dinamika ini. Dia menilai, inisiatif strategis BUMN pascapandemi menjadi salah satu penentu Indonesia akan menjadi market bagi produsen global, atau justru menjadi produsen untuk negara-negara di dunia.
Implementasi transformasi BUMN, kata dia, tidak semata-mata dilihat dari peleburan, restrukturisasi, hingga pembentukan klaster berdasarkan bisnis inti. Namun, dilihat juga dari kontribusi BUMN terhadap perekonomian.
Maka itu, Erick meminta manajemen terus meningkatkan bisnis perusahaan secara maksimal guna mendukung pendapatan negara di tengah pandemi Covid-19. Dia maukan, paling tidak perseroan mampu meningkatkan kontribusinya dibandingkan tahun-tahun lalu. []