Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan program pendanaan air bersih atau clear water fund yang akan diluncurkan dalam ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada akhir tahun 2022.
"Saat G20, kami akan meluncurkan clear water fund senilai 300 juta dolar AS," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara peluncuran holding BUMN Danareksa di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2022.
Dia menerangkan bahwa pendanaan air bersih merupakan bagian dari transformasi BUMN dengan menugaskan holding Danareksa untuk menggarap program tersebut. Saat ini, proyek percontohan sudah ada di Subang, Jawa Barat.
Proyek ini bisa menjadi pilot project dengan pemerintah daerah lainnya di banyak tempat dengan bisnis dan proses, tidak dengan janji politik.
Menurutnya, program yang dijalankan dengan proses bisnis bertujuan agar program itu berjalan sehat dan rakyat bisa mendapatkan pelayanan air bersih yang baik.
Perusahaan sehat supaya bisa re-investasi, pipa yang sudah usang juga diperbaiki agar air bersih yang dikonsumsi masyarakat tidak menjadi racun.
"Di negara lain, air keran bisa diminum. Indonesia yang mendukung ekonomi kerakyatan airnya bayar semua untuk minum," ujarnya.
BUMN holding Danareksa saat ini membawahi sepuluh perusahaan pelat merah, yakni PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut.
Sampai akhir tahun ini, sebanyak enam BUMN lain juga akan masuk menjadi bagian dari Danareksa melalui konsolidasi tahap kedua.
Mereka terdiri dari empat BUMN karya (Virama Karya, Yodya Karya, Indra Karya, Bina Karya) dan dua BUMN air bersih (Perum Jasa Tirta I dan Perum Jasa Tirta II).
Danareksa yang telah berdiri sejak tahun 1976 ini berkomitmen untuk meningkatkan skala entitas yang dikelola dan memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan melalui 25 inisiatif strategis di bidang Tata Kelola, Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Keuangan, dan Manajemen Risiko, serta pembentukan berbagai project management office untuk sinergi dan penciptaan nilai tambah.[] (ANTARA)