Daerah Selasa, 25 Oktober 2022 | 20:10

Bupati Dairi Dorong Kemandirian Petani Menuju Ketahanan Pangan

Lihat Foto Bupati Dairi Dorong Kemandirian Petani Menuju Ketahanan Pangan Bupati Dairi Eddy Berutu. (Foto: Pemkab Dairi)
Editor: Tigor Munte

Sidikalang – Bupati Dr Eddy Berutu mendorong terwujudnya kemandirian petani menuju ketahanan pangan di Kabupaten Dairi. 

Bupati Eddy pun mengambil berbagai langkah cepat dengan menggandeng pihak perbankan, offtaker, petani, koperasi, Pemprov Sumut, dan Pemko Medan.

“Dalam upaya kemandirian petani menuju ketahanan pangan, saya mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, berkolaborasi,” kata Bupati Eddy, Senin, 24 Oktober 2022.

Bupati Eddy mengatakan, dalam ekosistem Agri Unggul, Pemerintah Kabupaten Dairi melibatkan pelaku bisnis, dalam hal ini perbankan nasional, yakni BRI, Bank Sumut dan bank lainnya.

Kemudian pihak swasta, seperti Indofood, UMKM seperti DAF, Pemerintah Kota Medan, para petani yang terhimpun dalam Koperasi Produsen Aur Dairi Botanical, organisasi Pospera dan lain-lain.

“Pemerintah memang tidak bisa berjalan sendiri dalam menyelesaikan persoalan kemandirian petani, inflasi, dan ketahanan pangan, membutuhkan kolaborasi. Oleh karena itu kami ajak semua pihak untuk bekerja sama,” katanya.

Ia menambahkan, kemandirian petani yang dimaksud, adalah bagaimana petani bisa memenuhi kebutuhan permodalan, pengadaan bibit bersertifikasi, pupuk yang cocok, sarana prasarana, jaminan, dan kepastian harga hasil pertanian saat panen agar selanjutnya petani bisa sejahtera.

“Oleh karenanya Agri Unggul membangun ekosistem yang menggabungkan dan mengkolaborasikan berbagai peran organisasi dan lembaga yang berhubungan erat, berinteraksi timbal balik, saling mendukung dan mempengaruhi menuju pada hasil terukur yang saling menguntungkan,” ucapnya.

Baca juga:

Anggota DPR Djarot Syaiful Hidayat Dan Bupati Eddy Berutu Serahkan Bantuan Dari Kementerian Pertanian Untuk Petani Dairi

Menurutnya, struktur dalam ekosistem Agri Unggul dirancang agar semua pihak yang berkolaborasi di dalamnya membentuk dan menjadi bagian dari mata rantai siklus produksi dan pasokan.

“Ini semua tergabung dalam satu Gerakan Dairi Kendalikan Inflasi (G-DairiKI) di mana para petani menjadi sumber energi terbesar. Ini momentum kami untuk memperkuat kemandirian petani dalam menuju kedaulatan pangan lokal dengan pemanfaatan sumber daya alam, kearifan lokal dengan memanfaatkan lahan-lahan luas milik masyarakat yang belum produktif," tuturnya. 

Pihaknya juga mengembangkan inovasi dengan teknik budidaya yang memanfaatkan mekanisasi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, pupuk dan tenaga sehingga proses bisa efektif untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi pertanian.

Dikatakannya, untuk tujuan tersebut tengah dipersiapkan puluhan tenaga muda produktif untuk mendapatkan pelatihan sehingga petani milenial mulai masuk ke sentra produksi mengambil peran penting dalam pengoperasian alat-alat mekanisasi dan digital yang diinginkan.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya