Daerah Sabtu, 13 Agustus 2022 | 15:08

Bupati Dairi Eddy Berutu: Kebakaran Hutan Ancam Kesehatan dan Rusak Lingkungan

Lihat Foto Bupati Dairi Eddy Berutu: Kebakaran Hutan Ancam Kesehatan dan Rusak Lingkungan Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu memeriksa personel siaga penanggulangan bencana karhutla, Jumat, 12 Agustus 2022. (Foto: Pemkab Dairi)
Editor: Tigor Munte

Dairi - Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kawasan Danau Toba dalam beberapa waktu terakhir. 

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi merespons kejadian itu dengan mengingatkan pemerintah kabupaten di kawasan tersebut untuk melakukan sejumlah langkah. 

Kabupaten Dairi sebagai bagian Kawasan Danau Toba juga diminta melakukan serangkaian antisipasi.

Salah satu diantaranya menyiapkan personel yang akan bertugas dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.

Personel dimaksud disiagakan dalam kegiatan apel di halaman Mapolres Dairi pada Jumat, 12 Agustus 2022.

Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu memimpin apel kesiagaan. Disebutnya, ini sebagai respons atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di kabupaten seputaran Danau Toba akhir-akhir ini.

Bupati Eddy membacakan arahan tertulis Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi. 

Gubernur Edy menyebut, kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Utara terutama kawasan Kabupaten Samosir, sudah sangat mengganggu. 

Dia mengingatkan semua kabupaten/kota di Sumut perlu menjaga kelestarian hutan karena Indonesia sebagai paru-paru dunia.

Baca juga:

Diskominfo Dairi Gelar Simulasi Calltaker 112

Dikatakan, berdasarkan data World Resources Institute Tahun 2021 Indonesia adalah paru-paru dunia terbesar ke-3 setelah Brazil dan Kongo. 

"Apel kali ini menunjukkan upaya melestarikan lahan dan hutan merupakan bagian upaya menjaga kelestarian hutan dunia. Ini akan menjadi trigger kesiapsiagaan kita seluruh pemangku kepentingan serta organisasi pecinta lingkungan dalam mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan di Sumut,” kata Bupati Eddy menyampaikan arahan Gubernur Edy.

Gubernur Edy menjelaskan, dalam pembukaan forum internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022 di Bali, Presiden Jokowi memaparkan, bahwa Indonesia telah berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta Ha menjadi 358 ribu Ha pada 2021, namun kondisi tersebut berbanding terbalik dengan penanganan karhutla di Sumut.

Dari data yang ada, semester I Tahun 2022 telah terdapat 206 hotspot, dan 156 peristiwa kebakaran karhutla di Sumut yang mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun lalu. 

Jumlah itu kata dia, meningkat lagi pada Juni 2022 di mana terdapat 14 titik dan Juli naik 962 persen menjadi 146 titik. 

Baca juga:

Pemkab, TNI, Polri, Dan Tokoh Masyarakat Bangun Komitmen Berantas Perjudian Di Dairi

Naik dengan sebaran wilayah terbanyak Januari -Juli di Kabupaten Taput 37 titik, Tapteng 23, Labuhan Batu 20 titik, Kabupaten Toba 18 titik, dan Tapsel 5 titik. 

"Kita bersyukur Dairi tidak termasuk dalam daftar ini, ” kata Bupati Eddy.

Gubernur Sumut menambahkan, kebakaran hutan juga menyebabkan terganggunya ekosistem dan kerusakan lingkungan.

Namun dapat diatasi dengan melakukan tiga cara, seperti pencegahan berupa sosialisasi, kecepatan penanganan saat kejadian, dan penegakan hukum.

Dia berujar, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan serta pemahaman akan tupoksi masing-masing.

Prioritaskan pencegahan melalui edukasi pada masyarakat dengan pemberdayaan Babinsa, kepala desa serta tokoh masyarakat. 

Bangun posko terpadu serta manajemen lapangan yang baik dan tidak bekerja sendiri. 

"Pencegahan ini harus dilakukan secara bersama agar dapat mencegah titik api baru, manfaatkan teknologi untuk pemetaan dan monitoring di area rawan bencana, bentuk regu pengendali hutan yang bertugas. Tugas mulia ini adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.

Kegiatan apel bersama yang juga diikuti oleh Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman dan jajarannya, serta perwakilan Forkopimda lainnya, Kadis Sosial Anggara Sinurat, Kadis Lingkungan Hidup, dan Kepala BPBD.

Bupati Eddy juga menyempatkan diri memeriksa kesiapsiagaan alat pendukung dan personel dari berbagai dinas terkait. []



Berita Terkait

Berita terbaru lainnya