Daerah Senin, 07 Maret 2022 | 16:03

Bupati Simalungun Ingatkan Pegawai RSUD Bekerja dengan Baik

Lihat Foto Bupati Simalungun Ingatkan Pegawai RSUD Bekerja dengan Baik Bupati Simalungun di depan pegawai RSUD, Senin, 7 Maret 2022. (Foto: Instagram)
Editor: Tigor Munte

Simalungun - Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga meminta kepada seluruh pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dengan baik.

Hal itu disampaikan oleh bupati di hadapan para direktur dan pegawai RSUD di Rumah Dinas Wakil Bupati Simalungun Jalan Suri-suri, Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara pada Senin, 7 Maret 2022.

"Jalankan tupoksi masing-masing dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu murni tanggung jawab di tangan saudara-saudara," kata Radiapoh.

Selain itu Radiapoh meminta agar suasana di rumah sakit dijaga keasriannya, sehingga masyarakat yang datang merasa nyaman.

"Keasrian rumah sakit juga perlu diperhatikan, termasuk sarana dan fasilitas lainnya. Tempatkan orang di lobi (meja pelayanan) orang yang menarik dan berpenampilan elegan agar masyarakat yang datang merasa nyaman dan merasa dilayani dengan baik. Jika ini sudah nyaman berkreasi, berinovasi pun sudah mudah," katanya.

Diketahui pada Sabtu, 5 Maret 2022 seorang ibu hamil dan kandungannya meninggal dunia lantaran lambatnya penanganan tim medis di RSUD Perdagangan, Kabupaten Simalungun.

Ibu hamil dimaksud bernama Sardina Malau (31), warga Huta I, Nagori Bandar Pulo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.

Sebelumnya, Sardina yang hendak melahirkan dibawa ke Rumah Sakit Karya Husada di Jalan Merdeka, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar. 

Baca juga: Dipersoalkan, Istri Bupati Simalungun Sematkan Tanda Pangkat ke ASN

Dari sana dia kemudian dirujuk ke RSUD Perdagangan. Sayangnya, penanganan di rumah sakit tersebut tidak bisa dilakukan karena tak ada petugas OK, dan dokter jaga juga tidak ada sesuai pengakuan salah seorang warga bernama Dompak.

Sardina lalu dibawa kembali ke Rumah Sakit Karya Husada. Namun proses rujukan dari RSUD Perdagangan yang terletak di Jalan Rajamin Purba disebut cukup lama.

"Lama proses rujukannya. Sampai satu setengah jam baru ke luar rujukannya. Dan pihak keluarga minta supaya dibawa naik ambulans dan dibayar 150 ribu, tapi sopirnya tak ada," ungkap seorang warga berinisial FR.

Hingga akhirnya Sardina dibawa ke Rumah Sakit Karya Husada dengan menaiki angkutan desa. Namun Sardina kembali disarankan agar dibawa kembali ke RSUD Perdagangan milik Pemkab Simalungun.

Hal itu karena berdasarkan hasil rapid tesnya reaktif. Namun sebelum dibawa ke RSUD Perdagangan, Sardina meninggal dunia di RS Karya Husada.

Direktur Utama RSUD Perdagangan dr Lidya Saragih mengatakan pasien tersebut meninggal di RS Karya Husada.

"Bukan di sini. Di Karya Husada meninggalnya," kata mantan Plt Kepala Dinas Kesehatan Simalungun tersebut.

Lidya mengakui, dari RS Karya Husada, Sardina sempat dirujuk ke RSUD Perdagangan. Namun di rumah sakit milik Pemkab Simalungun itu Sardina tidak bisa ditangani karena petugas OK tidak bisa dihubungi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya