Toba - Ketua DPRD Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Efendi Panangian Napitupulu menyinggung kurangnya koordinasi dan komunikasi antara eksekutif dengan legislatif.
Hal ini dia katakan saat menyampaikan sambutan dalam perayaan HUT Kabupaten Toba ke -23 di pendopo rumah dinas bupati, pada Rabu, 9 Maret 2022.
Menurutnya, lembaga legislatif selama ini kesulitan dalam menyampaikan saran ke eksekutif di era kepemimpinan Poltak Sitorus dan Tonny Simanjuntak.
"Hal yang terjadi selama ini koordinasi hanya dalam bentuk rapat. Salah satu komunikasi yang dari DPRD itu menurut hemat kami, ada beberapa surat-surat kami dari DPRD akan kejadian yang terjadi di wilayah Toba yang berefek ke masyarakat, itu tidak mendapat respons dari pemerintah daerah," ujar Efendi saat dimintai pendapatnya lewat seluler pada Kamis, 10 Maret 2022 siang.
Efendi mencontohkan kasus rusaknya ruang kelas di SMP Negeri 3 Sitolu Ama, Kecamatan Laguboti.
Perihal kasus tersebut, DPRD telah meminta eksekutif untuk melakukan perbaikan, namun tidak ada eksekusi.
"Salah satu contoh mengenai penanganan bencana yang menimpa ruangan kelas di SMP 3 Sitolu Ama. Itu tahun 2021 bulan empat kalau saya tidak salah. Kami sudah komunikasikan secara lisan setelah paripurna, dan di situ disanggupi. Tetapi ya tidak ada action, sampai sekarang saya kira belum diperbaiki," lanjutnya.
Baca juga: Gedung SD di Toba Tak Bisa Dipakai Akibat Ditimpa Longsor
Mirisnya lagi, Efendi mengaku pernah mendapat laporan pada Agustus 2021 tentang adanya dana tak terduga (TT) bupati sebesar Rp 3 miliar, namun tidak dialokasikan untuk memperbaiki sekolah yang terkena bencana.
Pemerintah justru menalangi dana pengamanan pilkades dari dana TT. "Kenapa ini yang nyata-nyata sudah kejadian, kami sudah kunjungan lapangan namun tidak mendapat respons segera dari pemerintah," ujarnya.
Efendi menambahkan, beberapa surat resmi yang dikirim oleh lembaga yang dipimpinnya bahkan tidak berbalas.
Hal ini dinilai berbeda dengan era pemerintahan sebelumnya yang lebih responsif. "Kurang lebih selama satu tahun pemerintahan Bapak Bupati Poltak Sitorus dan Tonny Simanjuntak ini, kita bisa berbenahlah untuk lebih mengejar," lanjutnya.
Tidak hanya dalam hal komunikasi resmi dengan DPRD, Efendi juga menyinggung perihal komunikasi Forkopimda yang dinilai belum pernah terjadi.
"Sampai dengan sekarang saya belum pernah ketemu rapat (Rapat Forkopimda) dengan Pak Dandim. Sampai detik ini, Forkopimda dalam susunan yang lengkap belum pernah duduk bersama, hanya perwakilan-perwakilan," sebutnya lagi.
Efendi berharap, di usia Kabupaten Toba yang kini menginjak 23 tahun, bupati harusnya dapat menjalin komunikasi yang baik dengan semua lembaga dan masyarakat.
"Tidak hanya dengan Forkopimda dan masyarakat, tetapi termasuk juga dengan rekan-rekan wartawan," ujarnya mengakhiri.[Alex]