News Selasa, 01 Maret 2022 | 16:03

Cak Imin: Penentu Penundaan Pemilu 2024 Adalah Bapak Jokowi

Lihat Foto Cak Imin: Penentu Penundaan Pemilu 2024 Adalah Bapak Jokowi Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) menyantap minuman bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di sela pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, 29 November 2016. foto: Tempo/Subekti

Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 hanya sebatas usulan. Sementara penentu keputusan terkait usulan tersebut ada di Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Tentu saya hanya bisa mengusulkan dan nanti ditentukan dan dibahas oleh ketua umum. Tentu penentunya oleh Bapak Presiden (Joko Widodo)," kata Cak Imin usai menghadiri deklarasi dirinya sebagai calon presiden yang digelar Alumni Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 1 Maret 2022.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memastikan, penundaan pesta demokrasi lima tahunan sekali di Indonesia yang telah ditetapkan pada 14 Februari 2024 ini hanya sebatas usulan.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Ngotot Banyak yang Setuju Penundaan Pemilu 2024

"Ini usulan saya. Soal keberhasilan, soal nanti bagaimana, semua kembali kepada Ketua Umum Partai," ujarnya. 

Cak Imin melanjutkan, apabila tidak ada respons dari Istana Kepresidenan terkait usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 tersebut, dia kembali mengatakan bahwa semua keputusan dikembalikan ke Pemerintah maupun pimpinan parpol.

"Yah terserah saja, namanya saja usul," ucapnya.

Baca juga: Timpali Cak Imin, Demokrat: Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

Usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 menjadi polemik di berbagai kalangan, dengan berbagai pendapat pro dan kontra.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mengatakan Pemilu Serentak 2024 dapat ditunda satu atau dua tahun kemudian, dengan alasan perlu momen perbaikan untuk kondisi perekonomian sebagai dampak pandemi Covid-19.

Momen tersebut, menurutnya tidak bisa diganggu karena pemilu akan menyebabkan stagnasi ekonomi, transisi kekuasaan, hingga ketidakpastian perekonomian, serta dinilai berpotensi menimbulkan konflik.

Selain itu, Cak Imin menilai kondisi tersebut akan membawa dampak kurang baik bagi Indonesia dan dirinya akan menyampaikan kepada Presiden Jokowi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya