Daerah Minggu, 21 Januari 2024 | 17:01

Caleg Demokrat untuk DPRD Siantar Janji Serahkan 50 Persen Gaji ke Masyarakat, Ini Alasannya

Lihat Foto Caleg Demokrat untuk DPRD Siantar Janji Serahkan 50 Persen Gaji ke Masyarakat, Ini Alasannya Calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk DPRD Kota Pematang Siantar, Toharik. (Foto: Istimewa)

Siantar - Kerap menyalurkan bantuan sosial, calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk DPRD Kota Pematang Siantar, Toharik berjanji akan menyerahkan 50 persen gajinya jika terpilih menjadi anggota DPRD 2024.

Bertarung di daerah pemilihan (dapil) 1 yang meliputi Siantar Barat dan Siantar Utara, Toharik menyebut 50 persen gajinya akan disumbangkan kepada masyarakat kurang mampu.

"Kalau terpilih menjadi anggota DPRD Siantar, 50 persen gaji akan saya berikan berupa bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu khususnya di dapil 1," kata Toharik kepada wartawan, Minggu, 21 Januari 2024.

Ia mengungkapkan, pemberian gaji itu dilakukan selama 5 tahun menjabat di parlemen kota.

"kita enggak berani berjanji karena kita punya kapasitas masing-masing. Yang berani kita berikan gaji 50 persen dari awal sampai akhir menjabat. Begitu ada gaji langsung kita bagikan ke masyarakat," ujarnya.

Toharik mengaku, dirinya sudah membentuk relawan di masing-masing kelurahan di dapil 1 Siantar untuk menyurvei masyarakat yang akan diberikan bantuan.

calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk DPRD Kota Pematang Siantar, Toharik. (Foto: Istimewa)

"Kita punya relawan-relawan di setiap kelurahan, jadi nanti mereka yang melaporkan kepada saya," tuturnya.

Penjelasannya, berbagai bentuk bantuan akan diberikan sesuai kebutuhan masyarakat kurang mampu.

"Kita lihat sesuai apa yang masyarakat butuh kan. Kalau tidak ada makanan, kita beli beras. Kalau ada yang sakit kita belikan obat-obatan dll," ucapnya.

Dia berpendapat, 50 persen gaji tersebut sangat terbatas. Oleh sebab itu, utamanya bantuan akan diprioritaskan kepada yang sangat mendesak.

"Karena gaji 50 persen itu terbatas, jadi kita bantu yang urgent dulu. Maka dari tim kita harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat hal tersebut. Jelas yang kita duluankan yang urgent dulu," katanya.

"Kalau yang urgent, kita langsung tolong. Tidak mungkin kita survei lagi, nanti tak tertolong lagi," sambung Toharik.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya