Jakarta - Untuk penataan Candi Borobudur, Presiden Jokowi meminta agar dikelola oleh entitas tunggal.
Ini disampaikan presiden saat rapat kabinet terbatas di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 13 Juni 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan selepas rapat menyebut, Presiden Jokowi juga memberikan arahan untuk menyiapkan segera Perpresnya.
"Yang akan menentukan single destination management organization atau entitas tunggal untuk pengelolaan kawasan pariwisata Borobudur,” ujarnya dilansir Rabu, 14 Juni 2023.
Jokowi kata dia, juga memberikan arahan untuk melakukan percepatan penyelesaian dokumen heritage impact assessments dalam pengelolaan kawasan wisata Borobudur yang telah diajukan pada awal Maret 2023, agar mendapatkan persetujuan dari UNESCO.
“Ini harus dilakukan dengan penuh kesungguh-sungguhan, karena kita ingin membangun pariwisata di Borobudur yang beraspek budaya, konservasi, dan juga memberikan dampak positif yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Menteri Sandiaga.
Dia berharap, lima destinasi pariwisata super prioritas yang dicanangkan pemerintah, termasuk Borobudur, dapat segera selesai dibangun untuk mendorong percepatan pemulihan pariwisata di Tanah Air.
Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan mancanegara hingga mencapai 14 juta orang pada tahun 2024.
BACA JUGA: Cerita Petani Jamur di Borobudur, Bisa Bikin Wisata Edukasi
“Khusus untuk Borobudur, dengan potensi 42 juta masyarakat ASEAN beragama Buddha, ini bisa menjadi destinasi pariwisata spiritual yang dapat menampung lebih dari 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.
Dengan keberadaan infrastruktur penunjang konektivitas seperti bandar udara, jalan tol, jalur kereta api, kawasan Borobudur diharapkan dapat mendukung pencapaian target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah hal untuk mengelola Borobudur yang dinilai akan menjadi destinasi pariwisata utama Indonesia, di antaranya adalah dengan membentuk single authority management.
“Yang pertama sekali tentu adalah pembentukan Perpres untuk menentukan single authority management. Dan, mudah-mudahan dengan adanya single authority management ini, akan lebih mudah bagi kita untuk melakukan pengelolaan dan juga memasarkan Borobudur ke mancanegara,” ujarnya.
Dony mengatakan, pihaknya akan melakukan reviu masterplan Borobudur secara keseluruhan.
“Tentu prioritasnya adalah tetap mengutamakan konservasi, yang kedua adalah untuk spiritual, yang ketiganya adalah edukasi, dan keempat tentu kita harapkan ini akan memberikan dampak terhadap pariwisata Indonesia,” tandas Dony. []