Daerah Selasa, 24 Mei 2022 | 22:05

Cegah Mewabahnya PMK, DKPPP Kota Cirebon Tingkatkan Pengawasan Hewan Ternak

Lihat Foto Cegah Mewabahnya PMK, DKPPP Kota Cirebon Tingkatkan Pengawasan Hewan Ternak Cegah mewabahnya PMK, DKPPP Kota Cirebon tingkatkan pengawasan hewan ternak. (Foto: Opsi/Charles)
Editor: Yohanes Charles

Cirebon – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon tingkatkan pengawasan terhadap hewan ternak.

Bentuk peningkatan pengawasan kesehatan hewan ternak terlihat saat petugas pelayanan kesehatan hewan (keswa) melakukan pemeriksaan kesehatan sapi di salah satu peternakan di Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Satu persatu sapi yang ada di peternakan milik H. Hamid tersebut diperiksa. Ada pula yang diberikan suntikan vitamin maupun obat cacing kepada sapi di peternakan tersebut.

Sub Koordinator Peternakan DKPPP Kota Cirebon, Kukuh Gunatama menjelaskan, pemeriksaan ditujukan untuk meningkatkan imunitas hewan yang ada di peternakan.

“Di antaranya dengan kita berikan obat cacing dan vitamin,” tutur Kukuh, Selasa 24 Mei 2022.

Hingga kini, lanjut Kukuh, tidak ditemukan hewan yang terindikasi mengidap PMK di Kota Cirebon. “Balai Veteriner Subang sudah melakukan pemeriksaan di dua tempat (Kalijaga dan Kesambi), hasilnya negatif PMK,” ujarnya.

Di Kota Cirebon, disampaikan Kukuh, ada setidaknya 30 peternak. Seiring dengan merebaknya kembali wabah PMK, peningkatan pengawasan terhadap hewan ternak diintesifkan. Hewan ternak yang ada di tiap peternakan minimal akan diperiksa seminggu sekali.

“Kami juga meningkatkan sosialisasi kepada peternak untuk menjaga kesehatan hewan ternak termasuk dengan melakukan biosecurity terhadap kandang,” jelas Kukuh.

Dikatakan Kukuh, pihaknya juga telah membuat kebijakan menolak hewan ternak yang berasal dari daerah wabah PMK.

Sementara itu, Medik Veteriner Ahli Pertama pada DKPPP Kota Cirebon, drh. Tyas Noormalasari menjelaskan, untuk antisipasi penyebaran penyakit PMk maka tim dokter hewan sudah dibagi di setiap kecamatan.

“Di tiap kecamatan ada 1 dokter hewan dibantu oleh paramedik,” kata Tyas.

Di setiap peternakan akan diperiksa kesehatan ternak dan setiap hewan ternak akan diberikan treatment sesuai dengan kondisi kesehatan hewan.

“Kalau ada yang sakit, kita akan obati,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Tyas juga mengingatkan bahwa PMK tidak menular ke manusia. “Tapi memang penularan antar hewan cepat,” kata Tyas. Untuk itu masyarakat selalu diingatkan agar memasak dengan benar daging yang akan dikonsumsi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya