News Senin, 16 Mei 2022 | 15:05

Cegah Penyebaran Hepatitis Akut, DPR Perbolehkan PTM Asalkan Kantin Tutup

Lihat Foto Cegah Penyebaran Hepatitis Akut, DPR Perbolehkan PTM Asalkan Kantin Tutup Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.(Foto:Opsi/Istimewa)

Jakarta - Setelah pandemi Covid-19 berangsur melandai, dunia kembali digegerkan dengan merebaknya virus hepatitis. Indonesia menjadi salah satu negara yang terjangkit. 

Hingga 9 Mei 2022, tercatat Indonesia memiliki 15 kasus hepatitis akut dengan mayoritas korban adalah anak usia 1-6 tahun. Penyakit ini telah menyebar ke 5 provinsi di Indonesia dan memakan 5 korban jiwa.

Timbul kekhawatiran di masyarakat mengingat hepatitis banyak menyerang anak dan beriringan dengan masuknya sekolah pasca libur panjang Lebaran. 

Di sisi lain, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mendesak dilakukan guna mengejar ketertinggalan learning loss selama Covid-19. Melihat hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memahami kekhawatiran orang tua terhadap pemberlakuan PTM.

"Tentu hal ini menjadi kekhawatiran bagi kita semua, apalagi orang tua yang anaknya mulai masuk sekolah. Aspek kehati-hatian harus ditingkatkan, namun tidak perlu panik. Sejauh ini, diketahui bahwa secara umum penularan hepatitis melalui oral bukan udara seperti Covid-19," kata Hetifah mengutip keterangan tertulisnya, Senin, 16 Mei 2022.

"Penularan hepatitis diduga melalui tangan, air, makanan, hingga alat makan. Sehingga, PTM masih dapat dilaksanakan selama kebersihan makan dan minum anak terjaga," sambungnya.

Hetifah desak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melakukan langkah penanggulangan dengan mengeluarkan surat edaran. 

"Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran, namun untuk khalayak umum. Oleh karena itu, saya mendesak Kemendikbudristek agar turut mengeluarkan surat edaran langkah pencegahan virus hepatitis khususnya di lingkungan sekolah. Misalnya, sementara waktu, kantin wajib tutup, pelajar wajib bawa bekal, protokol kesehatan seperti cuci tangan dan memakai masker juga harus tetap dilaksanakan di lingkungan sekolah," ujarnya.

Selain itu, politisi Partai Golkar juga berharap vaksinasi hepatitis semakin digalakkan.  Sebab, kata dia, hingga saat ini cakupan vaksin tersebut belum maksimal.

"Walau vaksin hepatitis telah diwajibkan bagi bayi Indonesia, cakupannya belum maksimal. Saya berharap pemerintah menggalakkan vaksin ini lebih masif. Agar tercipta kekebalan jangka panjang," ucap Hetifah.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya