Daerah Kamis, 13 Oktober 2022 | 08:10

Cerita Kades Salutiwo, Nyaris Tertimbun Hingga Terjebak Longsor Berjam-jam di Mamuju

Lihat Foto Cerita Kades Salutiwo, Nyaris Tertimbun Hingga Terjebak Longsor Berjam-jam di Mamuju Material tanah longsor yang nyaris merenggut nyawa Hans bersama keluarganya. (Foto: Opsi/Eka)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Eka Musriang

Mamuju - Kepala Desa (Kades) Salutiwo, Kecamatan Banehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Hans Malino, menceritakan peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya bersama keluarganya.

Sore itu, Selasa, 11 Oktober 2022, Hans bersama keluarganya berangkat dari Kota Mamuju menuju Desa Salutiwo mengendarai mobil pribadinya.

Mereka berangkat sekira pukul 15.30 Wita dari Ibu Kota Provinsi Sulbar, saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Sepanjang perjalanan, cuaca yang tidak bersahabat itu menyapa mereka seakan mengisyaratkan, bahaya sedang mengintai mereka.

Setelah kurang lebih dua jam perjalanan, tibalah mereka di salah satu dusun di Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulbar, yakni Batang Barana.

Saat berada tepat di atas jembatan kecil di dusun tersebut, Hans mengaku, melihat material tanah longsor yang seakan-akan ingin menyambut kedatangan mereka.

"Saya melihat ke sebelah kanan jalan, batu besar, batang pohon, tanah dan air, seakan-akan menghampiri mobil yang saya kemudikan," kata Hans.

Dalam kondisi panik, pedal gas mobil tersebut pun diinjaknya, sehingga mereka bisa terhindar dari maut yang sudah berada tak jauh dari hadapannya.

"Beruntungnya, saya sempat mengoper perseneling ke gigi dua, jadi mobil pun melaju lebih cepat. Seandainya dioper ke gigi empat, saya tidak tahu apa yg akan terjadi," katanya.

Mereka pun terhindar dari maut yang membayang-bayangi.

Tak sampai disitu, saat hendak melanjutkan perjalanan, tanah longsor pun kembali terjadi kurang lebih 20 meter di hadapan mereka.

Hans bersama istri, dan dua orang anak, serta mertuanya pun pasrah dengan keadaan yang ada.

Mereka pun memutuskan untuk tinggal di lokasi tersebut hingga ada orang yang datang menyelamatkan mereka.

"Hingga sekira pukul 21.30 Wita, teman-teman yang ikut terjebak mendatangi kami dan mengajak kami berkumpul dengan mereka," kata Hans.

Beruntungnya, kata dia, dirinya membawa bekal (beras dan ikan) yang dimuat dalam mobilnya.

Sehingga, mereka bersama pengguna jalan lainnya yang ikut terjebak material tanah longsor tersebut bisa makan dan tidak kelaparan lagi.

Hingga saat ini, mobil milik Hans belum bisa keluar dari tempat terjebak material tanah longsor. Hanya bisa maju mundur sejauh kurang lebih 20 meter. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya