News Senin, 17 Januari 2022 | 07:01

Covid Varian Omicron Meningkat, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 24 Januari 2022

Lihat Foto Covid Varian Omicron Meningkat, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 24 Januari 2022 PPKM Jawa-Bali. (Foto: Antara)
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Pemerintah kembali memperpanjang PPKM Jawa-Bali hingga satu pekan ke depan.

"Sampai tanggal 24 Januari 2022," ujar Jodi Mahardi selaku juru bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin 17 Januari 2022.

Namun ia belum membeberkan perubahan level PPKM di setiap daerah. Informasi detail PPKM akan segera disampaikan.

Pemerintah kembali menerapkan asesmen PPKM Mingguan menyusul melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Asesmen PPKM level yang digelar setiap dua pekan sekali di hapus.

"Pemerintah juga akan kembali melakukan asesmen PPKM yang di evaluasi setiap minggunya dan menghapus asesmen dua Minggu semata-mata untuk mengikuti perkembangan Omicron yang diprediksi meningkat sangat cepat ini," kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers, Minggu 16 Januari 2022.

Luhut menegaskan PPKM level masih menjadi pilihan kebijakan pemerintah dalam menangani kasus Covid-19 di Indonesia.

"Pemerintah hari ini akan terus melakukan pemantauan secara ketat terhadap perkembangan dan lonjakan kasus yang disebabkan oleh Omicron. Hari ini saya menegaskan bahwa pemerintah tetap menggunakan PPKM level berbasis pengetatan sosial bagi masyarakat," ujar Luhut.

Luhut juga menegaskan sistem kesehatan Indonesia sudah siap dalam menghadapi kenaikan kasus Covid-19. Kendati demikian, Luhut mengimbau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.

"Perlu saya tegaskan sekali lagi bahwa pemerintah memastikan sistem kesehatan kita hari ini sudah cukup siap untuk menghadapi Omicron. Namun langkah-langkah preventif yang berasal dari kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan merupakan kunci utama penekanan laju penyebaran kasus ini. Pemerintah siap, kalau masyarakat tidak siap, itu juga jadi masalah," ujar Luhut. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya