News Selasa, 29 Maret 2022 | 13:03

Dedi Mulyadi Minta KLHK Tindak Tegas Pelaku Perusakan Hutan Indonesia

Lihat Foto Dedi Mulyadi Minta KLHK Tindak Tegas Pelaku Perusakan Hutan Indonesia Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi.(Foto:Istimewa)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum menindak tegas para pelaku perusakan hutan, terutama aktivitas lahan perkebunan sawit ilegal. 

Dedi menegaskan, hal tersebut tidak bisa ditoleransi karena menikmati keuntungan besar namun melanggar hukum. Hal ini diungkapkan dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin, 28 Maret 2022.

"Bisa enggak KLHK melakukan penekanan terhadap para pengusaha yang tidak memiliki nilai nasionalisme? Mengutamakan penjualan minyak goreng untuk kebutuhan luar negeri dibanding memenuhi kebutuhan domestik? Padahal rakyat Indonesia memiliki hak menikmati hasil alam, salah satunya minyak goreng," kata Dedi seperti dikutip Opsi, Selasa, 29 Maret 2022.

Dia juga menyorot soal ketidaksinkronan antar kementerian dan lembaga negara terkait untuk melindungi hutan Indonesia. 

Sebagai contoh, lanjutnya, berdasarkan hasil kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI di Provinsi Riau pada Senin, 7 Maret 2022 lalu, pemerintah melakukan penyegelan hutan yang menjadi lahan aktivitas ilegal. Akan tetapi, lahan tersebut telah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh ATR/BPN setempat.

Selain itu, politisi Partai Golkar tersebut berharap KLHK bekerja sama dengan pihak terkait untuk segera membenahi administrasi, pembayaran denda, beserta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

Dia juga meminta agar KLHK tetap berupaya memperkaya kajian dari berbagai perspektif, satu di antaranya dari sisi planologi sehingga pengambilan kebijakan tidak pincang.

"Kita perlu penegasan kajian dari sisi planologi sehingga kita bisa lihat sudah sejauh apa penanganan hutan sawit ilegal yang sudah tertangani. Jangan sampai negara dirugikan," ucap Dedi.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya