Singapura - Secara logika, Tim Nasional Indonesia mustahil menjuarai Piala AFF 2020. Namun dengan mempertimbangkan harga diri, tak ada yang tak mungkin.
Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand dalam leg kedua final Piala AFF 2020 pada Sabtu 1 Januari 2022 malam WIB. Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Nasional Singapura.
Asnawi dan kawan-kawan memikul misi berat dalam pertandingan ini karena di leg pertama mereka sudah takluk dengan skor cukup telak 0-4.
Ini membuat nasib skuad garuda di ujung tanduk. Menang masih mungkin, tetapi juara sepertinya nyaris mustahil.
Dilihat dari statistik juga sangat berat, Thailand baru kebobolan satu gol dalam tujuh pertandingan Piala AFF edisi ke-13 ini.
Tim asuhan Alexandre `Mano` Polking tersebut juga tak pernah kalah dalam hal penguasaan bola.
Kualitas individu pemain Thailand juga sangat mumpuni. Chanathip Songkrasin, Theerathon Bunmathan, Narubadin Weerawatnodom, hingga Supachok Sarachat, adalah beberapa di antaranya.
Berkaca dari leg pertama, pemain Indonesia seperti terkesima saat berhadapan dengan Chanathip dan Supachok.
Hanya Rachmat Irianto yang terlihat berani membuat mereka berhati-hati untuk unjuk gigi.
Ini kontras dengan daya main skuad Garuda saat melawan Malaysia. Dalam pertandingan ini pemain seperti punya kepercayaan diri yang tinggi. Harga diri jadi kata penyemangat di ruang ganti.
"Pasti kalian juga merasakan, pasti kita merasakan sama-sama, lawan Malaysia kita enggak perlu banyak bicara tetapi kita tahu sendiri apa artinya pertandingan lawan Malaysia," kata Evan Dimas.
"Ini pertandingan yang ditunggu-tunggu. Artinya kita enggak boleh kalah. Kalau kita kalah, pertandingan kemarin enggak ada gunanya. Hei, harga diri hei!" ujar Evan dengan intonasi tinggi penuh emosi.
Hasilnya Indonesia sukses melumat Malaysia 4-1, meski sempat tertinggal 0-1 di awal laga.
Kemenangan ini membuat Timnas Indonesia menjuarai Grup B dan lolos ke babak semifinal Piala AFF untuk kedelapan kalinya.
Akankah pertandingan melawan Thailand bisa diperlakukan seperti melawan Malaysia?
Secara rasa tidak bisa, namun ada `dendam` yang bisa dipelihara. Ada harga diri yang bisa dipompa untuk tampil `gila`.
"Kami harus menyelesaikan final Piala AFF 2020 dengan rasa haus dan rasa lapar kemenangan. Leg pertama harus kami lupakan dan menebusnya pada leg kedua," ucap Evan saat jumpa pers, Jumat 31 Desember 2021.
Kalimat Evan ini sekilas diplomatis di ruang jumpa pers, tetapi nadanya kuat.
Kapten Timnas Indonesia ini seolah ingin menghidupkan kembali rasa harga diri seperti yang digelorakannya saat jumpa Malaysia. []