Balige - Masyarakat Adat Natinggir dari Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, melakukan aksi unjuk rasa ke kantor bupati setempat pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Mereka mendesak pemerintah segera menutup PT Toba Pulp Lestari atau PT TPL dan meminta segala bentuk kekerasan di desa mereka serta di Kawasan Tanah Batak segera dihentikan.
Dalam bagian orasinya, warga memberitahu Bupati Toba Effendi SP Napitupulu, terjadi tindakan kriminalisasi di Dusun Natinggir.
Mereka meminta Bupati Toba menindaklanjuti surat yang dikeluarkan Wakil Bupati Audi Murphy Sitorus tertanggal 13 Agustus 2025, yang meminta PT TPL agar menghentikan aktivitas penanaman eukaliptus dan tidak melakukan pengrusakan tanaman masyarakat.
BACA JUGA: Gubernur Bobby Pimpin Perobohan Gedung GRIB Sumut
Bupati Effendi menerima pendemo. Dia mengajak warga melakukan pertemuan di kantor bupati.
Pertemuan bupati dan wakil pendemo dilakukan secara tertutup.
Diperoleh informasi, aspirasi warga Natinggir akan ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan pihak manajemen PT TPL setelah usai Agustus 2025.
"Tepatnya setelah awal bulan September 2025 ini, bersama dengan Forkopimda akan menyampaikan langsung kepada pihak PT TPL," ujar Bupati Effendi.
Dia menjelaskan, seluruh keluhan warga sudah tercatat dengan baik.
"Poin-poin aspirasi yang sudah dicatat tadi akan kami tindaklanjuti kepada pihak TPL. Karena belum bisa kami pastikan apa menjadi keputusan pertemuan. Kami berharap supaya seluruh masyarakat dapat lebih bersabar dan menyikapi dengan kepala dingin," sebutnya. []