News Rabu, 08 Desember 2021 | 10:12

Desmond Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi yang Tak Mendukung Program Presisi

Lihat Foto Desmond Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi yang Tak Mendukung Program Presisi Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa.(Foto:Opsi/Istimewa)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa memberi tanggapan atas kasus yang melibatkan polisi berpangkat Bripda Randy Bagus. Randy Bagus merupakan mantan kekasih Novia Widyasari, yang diduga sebagai penyebab mahasiswi Universitas Brawijaya Malang ini mengakhiri hidupnya di samping pusara ayahnya, di Mojokerto, Jawa Timur.

Desmond meminta Polri bisa mengusut tuntas dengan jernih kasus yang membanjiri lini masa media sosial dengan tagar #JusticeForNoviaWidya. Dia menegaskan agar Polri menindak tegas anggotanya yang tidak mendukung program Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Rransparansi, Berkeadilan).

Mengutip keterangan yang disampaikannya pada Minggu, 5 Desember 2021 kemarin, dia juga meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk dapat membina seluruh anggotanya agar tidak mencoreng institusi Polri.

"Karena itu, Kapolri harus benar-benar menjalankan Presisi ini secara benar, sehingga oknum-oknum polisi yang tidak mendukung Presisi ini harus ditindak tegas. Walaupun Pak Sigit dalam beberapa tindakan yang kita lihat juga cukup tegas, tapi kok ya nggak ada kapoknya juga polisi. Berarti ini perilaku-perilaku pribadi di kepolisian yang harus dibina," kata Desmond meneruskan keterangannya, Rabu, 8 Desember 2021.

Menurutnya, kasus yang menjadi perhatian publik tersebut menjadi tantangan terbesar bagi Kapolri sekarang, karena apa pun yang terjadi dengan kasus seperti Novia Widyasari telah merugikan institusi Polri. Desmond juga meminta kepolisian transparan dalam menyidik kasus ini.

"Saya pribadi cuma mengimbau ke Kapolda Jatim untuk lebih hati-hati melakukan penyidikan. Jangan sampai tidak memuaskan masyarakat," ujarnya.

Politisi Partai Gerindra ini pun mewanti-wanti agar Polda Jatim terkesan menutupi "bau bangkai" dan tidak transparan mengusut kasus yang melibatkan anggotanya.

"Jangan sampai, bau busuk itu lama-lama akan kelihatan, ternyata tindakan institusi kepolisian atau Polda Jawa Timur menutupi kebusukan itu. Akhirnya dua kali malu kan," tuturnya.

Seperti diketahui, Novia Widyasari nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun. Polisi menemukan sisa racun dalam sebuah botol plastik di sebelah mayat korban.

Nama Bripda Randy Bagus kemudian menjadi perbincangan hangat di medsos karena disebut-sebut menjadi penyebab NWR bunuh diri di makam sang ayah. Bripda Randy Bagus saat ini sudah diamankan Polres Mojokerto dan terancam sanksi dipecat. 

Dari pemeriksaan sementara, Bripda Randy Bagus mengaku menjalin hubungan dengan Novia Widyasari sejak 2019. Anggota Polres Pasuruan itu bahkan dua kali menggugurkan kandungan Novia Widyasari.

Di media sosial, beredar kabar bahwa Novia Widyasari sebelumnya diperkosa oleh Bripda Randy Bagus hingga kemudian hamil.

Bripda Randy Bagus disebut kemudian memaksa Novia Widyasari untuk menggugurkan kandungannya. Keluarga Bripda Randy Bagus juga disebut melakukan tekanan dan mengintimidasi korban. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya