News Kamis, 12 Oktober 2023 | 15:10

Dewan Penasihat PSI Helmy Yahya: Jangan Remehkan Anak Muda

Lihat Foto Dewan Penasihat PSI Helmy Yahya: Jangan Remehkan Anak Muda Helmy Yahya. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Terpilihnya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI direspons beragam oleh banyak pihak.

Di antara respons itu, ada yang mencibir bahkan sampai menyasar para tokoh partai itu yang kok mau dipimpin seorang ketum yang disebut ingusan dalam politik. Bukan kader, baru dua hari bergabung langsung jadi ketum.

"Responsnya luar biasa, viral, betul-betul viral. Belasan ribu artikel online ditulis tentang Kaesang dan kemudian lebih dari 20 juta views di all platform media sosial membahas dan mengkomen Kaesang," tutur Dewan Penasihat PSI Helmy Yahya dalam visual yang diunggah di Instagram PSI.

"Dan lucu juga, muncul pertanyaan-pertanyaan gitu ya. Saya nggak tahu bertanya itu betul-betul nanya atau iseng atau sebenarnya bagian dari yang akan menyerang PSI. Ke saya pun masuklah di timeline saya di Twitter," imbuhnya.

Helmy dan para senior seperti Irma Hutabarat, Ade Armando dan beberapa tokoh senior lainnya kok mau dipimpin oleh bocah ingusan berusia 28 tahun, dan minim pengalaman politik menjadi ketua umumnya.

BACA JUGA: Kaesang Cs Luncurkan Program "Ayo Log In PSI"

Apalagi saat pelantikan Kaesang, Helmy tidak hadir. Opini liar pun muncul menyebut Helmy marah dan tidak setuju.

"Saya dipertanyakan dan dikaitkan lagi karena pada saat Kaesang dilantik menjadi ketua umum saya kebetulan lagi terskedul yang tidak bisa saya batalkan untuk pergi ke luar negeri, sebenarnya ada yang menafsir jangan-jangan pak Helmy marah nggak setuju ya," terangnya. 

Helmy menegaskan, dia dan para senior yang ada di PSI menyambut dengan riang gembira penunjukan Kaesang.  

Dia mengatakan bahwa hadir di PSI, hanya panggilan dari hati, panggilan jiwa untuk membantu, menjadi mentor, menjadi pengarah, dan menjadi penasihat bagi anak muda. 

"Ini betul-betul partai anak muda. Kalau kamu mau tahu, partai anak muda satu-satunya di Indonesia ya ini. Ketua umumnya, sekjen yang selalu anak muda dan percayalah banyak juga yang belum tahu hanya PSI yang hingga saat ini punya aturan partai bahwa pengurus partai ketua dan sekjen hanya boleh satu periode," tandasnya. 

Helmy mengatakan, hadirnya dia dan senior lainnya di PSI karena anak muda ini perlu dibimbing, perlu diarahkan, dan perlu dinasehati. 

"Ini sekali lagi adalah panggilan hati kami, ya para senior. Simpati kami melihat sekelompok anak muda yang punya background macam-macam, mereka ada yang ilmuwan, mereka ada yang pengajar, mereka ada jurnalis, mereka ada pengusaha, yang punya tujuan mulia untuk mengubah Indonesia, membuat Indonesia lebih baik," tukasnya. 

Itu sebabnya kata dia, tidak perlu dipertanyakan. Helmy mengingatkan agar jangan suka meremehkan anak muda. Dunia kini sudah berubah. 

"Jangan-jangan yang ngomong ini adalah orang-orang yang punya perspektif tua, perspektif jadul, yang memandang partai itu yang memimpin harus kader dan sebagainya gitu," ujarnya. 

Dia kemudian mengajak semua pihak saling menghormati. Dia mengapresiasi pidato Kaesang yang mengajak untuk menjalankan politik santun dan santuy.

"Gak perlu ngatain orang, nggak perlu kenceng gitu, nggak perlu gimana menghina orang. Kita fokus Indonesia ini hebat banget, besar banget dan sudah demikian maju ya dibawa oleh Pak Jokowi," sebutnya. 

Helmy menyebut dia baru pulang dari Amerika, di mana negara itu saat ini menderita. Hingga pernah akan melakukan yang disebut dengan government shutdown yakni pemerintahnya diberhentikan.

"Bayangkan, karena mereka sulit banget ekonominya sekarang. Indonesia kan tidak, apa pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 (persen) ya. Kita masih baik-baik saja lah walaupun PR kita masih banyak dan ke depan Indonesia adalah milik anak muda," tegasnya. 

Dia kemudian mengajak anak muda bergabung  PSI, sama-sama mendukung baik sebagai relawan dan jangan apatis.

Karena masa depan Indonesia adalah milik anak muda. Para senior sudah harus sadar bahwa ke depan dunia akan dipimpin oleh anak muda dan jangan pernah meremehkan anak muda. 

"Sudah banyak pemimpin sekarang kepala dua, kepala tiga, menjadi pemimpin-pemimpin dunia. Ya, jadi mari kita tetap bersemangat, mari kita tetap saling menghormati antar generasi," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya