News Senin, 09 Oktober 2023 | 14:10

Dewan Syura PKB Harap Nahdliyin Jadi Aktor Pemberdayaan Ekonomi

Lihat Foto Dewan Syura PKB Harap Nahdliyin Jadi Aktor Pemberdayaan Ekonomi Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, KH Maman Imanulhaq. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, dan Launching Majelis Dzikir Al-Amin, pada Minggu, 8 Oktober 2023.

Ribuan santri bersama masyarakat sekitar dan Relawan Anies-Muhaimin (AMIN) pun turut memadati lapangan di kompleks pesantren.

Turut hadir juga sejumlah ulama Jawa Barat seperti KH Anwar Sulaiman, KH Iso Solah, Gus Aldi, Gus Hadiq, dan banyak ulama lainnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB sekaligus pengasuh Ponpes Al Mizan, KH Maman Imanulhaq turut hadir pada kegiatan tersebut.

Acara yang dibuka dengan doa kebangsaan oleh guru mulia Habib Thohir bin Yahya dari Cirebon ini berlangsung begitu meriah. Ribuan masyarakat pun asyik berselawat bersama yang dipimpin oleh Gus Aldi yang kini sosoknya tengah digandrungi para santri.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, KH Maman Imanulhaq dalam tausiahnya menyinggung soal pentingnya pemberdayaan ekonomi dalam akidah ahlussunnah wal jamaah (aswaja). Katanya, akidah aswaja an-nahdliyah justru sangat cocok atau kompatibel dengan aktivisme ekonomi dan politik.

"Wali songo merupakan gambaran aktivisme politik dan ekonomi, bukan semata mengangkat Raden Fatah menjadi Sultan Demak dan Sunan Gunung Jadi menjadi Sultan Cirebon, melainkan juga melakukan pemberdayaan ekonomi," ujar Kiai Maman dalam tausiahnya, Minggu, 8 Oktober 2023.

Salah satu saluran dakwah Islamiah yang dilakukan oleh penyebar Islam awal di Nusantara, lanjut Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu, adalah melalui jalur perdagangan. Misal saja Sunan Bonang serta Sunan Giri yang menyusuri sungai-sungai membawa barang dagangan untuk tujuan dakwah.

Dia menjelaskan, NU sebagai pewaris dakwah Islamiah para wali songo, patut melanjutkan dan melestarikan perjuangan wali songo terutama di bidang ekonomi.

Tokoh muda NU itu kemudian menegaskan, KH. Wahid Hasyim atas restu Hadratussyeikh Hasyim Asyari mengembangkan pesantren dengan menyiapkan kader-kader bangsa yang siap terjun di bidang ekonomi, politik dan birokrasi.

"Akidah Aswaja tidak mengizinkan perilaku yang pasif, berpangku tangan, dan hanya mengharapkan belas-kasihan orang lain. Apalagi itu menyangkut ekonomi dan politik," tuturnya.

Terakhir, ia berharap agar warga nahdliyin punya mental pejuang, bukannya mental inlander yang berharap dari pemberian saja, namun justru NU harus menjadi aktor pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

"Spirit juang wali songo dan pemimpin jamiyyah NU yang diteladankan oleh Hadratussyeikh Hasyim Asyari dan KH. Wahid Hasyim, yang mendidik warga NU dan kaum santri agar bisa aktif terlibat dalam ekonomi, politik dan birokrasi," ucap Kiai Maman.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya