Daerah Rabu, 06 Juli 2022 | 15:07

Di Hadapan Bupati Nina, Ribuan Petani Tebu Indramayu Minta Pemerintah Tingkatkan Program Kemitraan

Lihat Foto Di Hadapan Bupati Nina, Ribuan Petani Tebu Indramayu Minta Pemerintah Tingkatkan Program Kemitraan Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar ketika menemui ribuan petani tebu yang menggelar aksi unjuk rasa. (Foto: Opsi/Istimewa).
Editor: Yohanes Charles

Indramayu - Sedikitnya seribu orang petani tebu dari desa penyangga Pabrik Gula Jatitujuh berunjuk rasa ke pendopo Kabupaten Indramayu. Mereka meminta Pemerintah untuk meningkatkan program kemitraan yang sudah berjalan.

Dalam aksinya, para petani meminta adanya kenyamanan. Karena selama ini, selalu mendapat intervensi dari orang orang yang tidak jelas yang mengatasnamakan LSM maupun kelompok tani tebu lainnya.

Meski diwarnai gerimis, Bupati Indramayu Nina Agustina langsung menemui ribuan petani tebu yang sejak pagi turut melakukan aksinya untuk memperjuangkan kondisi dan nasib petani tebu.

Ribuan petani tebu Indramayu menggelar aksi unjuk rasa. (Foto: Opsi/Istimewa).

Koordinator Umum Petani Tebu Daerah Penyangga PG Jatitujuh, Hales mengatakan program kemitraan petani tebu daerah penyangga dengan PG Jatitujuh ini sangat berdampak untuk perekonomian masyarakat.

"Program kemitraan ini agar terus ditingkatkan lagi, mohon dukungan dari Pemkab Indramayu agar kesejahteraan petani tebu dapat meningkat," kata Hales.

Hales-pun sangat menyayangkan terkait adanya sejumlah oknum dan gerombolan yang melakukan aktivitas melawan hukum seperti merusak tanaman tebu yang sudah ditanam. 

"Kondisi tidak kondusif ini akan berdampak bagi kredit yang para petani tebu ambil," tambahnya.

Sementara, Kuwu Desa Amis, Agus Nur Ahmad meminta Pemkab Indramayu agar dapat memfasilitasi program kemitraan tebu bagi petani. 

Di wilayah Desa Amis sekitar 340 hektar sudah tertanam dengan baik. Namun, kata Amis, petani tebu sering didatangi oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM. 

"Terkait hal ini petani meminta penjelasan tentang legalitas lahan yang digarap oleh petani," jelas Agus Nur Ahmad.

Baca juga:

Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar Alasa, Nias Utara

Ketua DPC PDIP Nagan Raya: Mari Merangkul Agar Lebih Baik

Petani juga, kata Agus, meminta adanya ketegasan dari Polres Indramayu untuk penegakan hukum terkait adanya pihak-pihak yang mengintimidasi petani dan merusak tanaman tebu.

"Menghadapi masa bajak kedua kami butuh pengawalan," pinta Kuwu Amis.

Di wilayah Amis 1200 hektar yang tertanam 340 hektar. Sekitar ada 70 persen lahan yang garing atau kosong. Mohon pengamanan untuk menjaga kondusifitas.

Usai ditemui Bupati Indramayu, aksi petani tebu di alun-alun Kabupaten Indramayu ini langsung bubar dan kembali ke lahan mereka masing masing. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya