News Minggu, 21 November 2021 | 09:11

Di Hadapan Erick Thohir, Jokowi Ungkap Kekesalan Terhadap Kinerja BUMN

Lihat Foto Di Hadapan Erick Thohir, Jokowi Ungkap Kekesalan Terhadap Kinerja BUMN Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (foto: YouTube).

Jakarta - Presiden Joko Widodo nampak kesal dengan ruwetnya birokrasi di Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara yang menghambat masuknya investasi. Di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir, Jokowi menyebut, sejauh ini investasi yang ingin masuk ke PLN dan Pertamina sangat banyak. Namun, masih dihambat perkara birokrasi.

"Saya melihat sebetulnya investasi yang ingin masuk ke Pertamina, ke PLN, ini ngantre dan banyak sekali. Tapi ruwetnya, ruwetnya itu ada di birokrasi kita dan juga ada di BUMN kita sendiri," ujar Jokowi dalam video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 20 November 2021

Jokowi mengaku geram begitu mengetahui ruwetnya birokrasi itu karena membuat hal yang seharusnya mudah menjadi sulit. Sehingga, realisasi investasi pun menjadi mandek. Maka itu, ia mengatakan persoalan terebut perlu diperbaiki dengan profesionalisme.

"Saya ini orang lapangan, saya ini kadang-kadang pengin marah untuk sesuatu yang saya tahu, tapi kok sulit banget dilakukan. Sesuatu yang gampang, tapi kok sulit dilakukan, kok enggak jalan-jalan," ujarnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan komisaris dan direksi Pertamina maupun PLN harus menghitung konsekuensi dari setiap penugasan terhadap perusahaan. Perhitungan tersebut harus disampaikan secara transparan dan terbuka dengan kalkulasi dan angka-angka.

"Tapi yang logis, karena penugasan terus wah miikirnya enggak dicek, enggak dikontrol. Ya itu nanti kalau mau ke sekuritisasi akan ketahuan, harganya kemahalan, harganya sulit untuk disekuritisasi," tutur Jokowi.

Dengan demikian, ia meminta PLN dan Pertamina harus menjaga tata kelola dari setiap penugasan yang ada. Jangan sampai tata kelola perusahaan dan pengadaannya tidak benar.

"Ini yang harus dihindari dengan yang namanya penugasan itu. Itu kelemahan BUMN itu kalau sudah ada penugasan itu menjadi tidak profesional, ada di situ, titik lemahnya ada di situ. Sehingga profesionalismenya menjadi hilang," ujar Presiden Jokowi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya