News Rabu, 20 Juli 2022 | 19:07

Di Hadapan Para Pendeta HKBP, Menteri Luhut: Jadilah Pemimpin dan Bukan Bos

Lihat Foto Di Hadapan Para Pendeta HKBP, Menteri Luhut: Jadilah Pemimpin dan Bukan Bos Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi pembicara di hadapan pendeta HKBP, Rabu, 20 Juli 2022. (Foto: Facebook)
Editor: Tigor Munte

Doloksanggul - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara dalam pembinaan Pendeta Resort Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di aula HKBP Jetun Silangit, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Rabu, 20 Juli 2022. 

Kegiatan dipandu Ephorus HKBP Pdt Dr Robinson Butarbutar. Hadir Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dan mantan Bupati Toba Darwin Siagian. 

Menteri Luhut menjelaskan, negara ini tidak mungkin dijajah orang. Tapi kalau dijajah secara teknologi dan ekonomi bisa. 

Makanya pendidikan itu kata dia, menjadi penting. HKBP dimintanya supaya memperhatikan pendidikan. 

“Kalau kita kuat pendidikan dan karakter yang bagus dan membangun kekompakan yang bagus. Tidak ada yang bisa menjajah kita. HKBP pun tidak bisa dijajah orang dalam konteks luas. Kalau HKBP kompak. Dan semua itu punya waktu masing-masing. Kita harus belajar menerima bahwa Tuhan sudah mengatur semua. Semua yang ada di bawah langit ada waktunya,” ujar Menteri Luhut. 

Baca juga:

Ephorus HKBP Dukung Perjuangan Warga Dairi Terkait Sengketa Data Tambang

Menurutnya, pemimpin harus berkapasitas yang komprehensif dan integral. Berusaha untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas. 

"Jadilah pemimpin dan bukan sebagai bos," katanya dikutip dari laman Facebook Diskominfo Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. 

Sang pemimpin ujar dia, harus senantiasa berada di depan dan menjadi teladan dalam menyelesaikan tugas pokok. 

"Dia hendak berperan sebagai pelopor, dinamisator, actuator, dia memotivasikan kepada yang dipimpinnya agar selalu berpikir satu langkah ke depan. Kemudian sang pemimpin hendaknya bersama-sama dengan tim dan berada atau hadir di dalam kegiatan mereka dalam rangka pencapaian atau terselesaikan tugas pokok. Sang pemimpin harus bersama-sama dan dari belakang memberi dorongan atau motivasi kepada tim agar dapat menyelesaikan tugas pokok. Inilah prinsip kepemimpinan," terangnya. 

Kemudian imbuh dia, sebagai pemimpin perlu memiliki tiga hal. Pertama open heart, artinya memiliki hati yang besar dan penuh kasih. 

Kedua, open mind yaitu punya rasa ingin tahu dan terbuka terhadap ide dan pendapat orang lain. Terakhir open will, memiliki keberanian. [] 

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya