News Sabtu, 01 November 2025 | 19:11

Di Kongres Projo, Budi Arie Bicara Keinginan Gabung ke Partai Gerindra

Lihat Foto Di Kongres Projo, Budi Arie Bicara Keinginan Gabung ke Partai Gerindra Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi. (Foto:Opsi/Fernandho Pasaribu)

Jakarta – Ketua Umum Relawan Projo (Pro Jokowi), Budi Arie Setiadi, secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan Partai Gerindra.

Pernyataan ini disampaikannya dalam Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu, 1 November 2025. 

Budi Arie mengisyaratkan bahwa langkah politiknya ini tidak lepas dari permintaan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), meski tidak menyebut secara eksplisit nama partai yang dimaksud.

"Mohon izin, jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Enggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum," ujar Budi Arie di hadapan para kader.

Ia menegaskan bahwa tujuan bergabung dengan partai politik, yang merujuk pada Gerindra pimpinan Prabowo Subianto, adalah untuk memperkuat agenda-agenda pemerintahan.

"Kita berharap bisa memperkuat agenda politik pak Prabowo agar kepemimpinan beliau bisa lebih kuat dan solid. Oleh karena itu, kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Arie juga mengumumkan rencana transformasi organisasi Projo.

Salah satu langkah perubahan yang mencolok adalah rencana untuk mengubah logo organisasi yang selama ini menampilkan siluet wajah Joko Widodo.

Budi Arie mengatakan rencana perubahan logo tersebut merupakan upaya agar organisasi tidak terkesan mengultuskan individu.

"Dalam rangka itu Projo akan melakukan transformasi organisasi, yang salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo Projo," kata Budi Arie.

Pengumuman ini menandai babak baru bagi Projo, yang dahulu dibentuk sebagai relawan pendukung Jokowi, untuk beradaptasi dengan peta politik pasca-kepemimpinan Jokowi.

Langkah ini sejalan dengan sinyal politik Budi Arie untuk bergabung dengan partai penguasa, memperkuat posisinya dalam struktur politik pemerintahan Prabowo-Gibran.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya