Daerah Senin, 20 Desember 2021 | 20:12

Dinkes Abdya Segera Fogging Lokasi Temuan Kasus DBD

Lihat Foto Dinkes Abdya Segera Fogging Lokasi Temuan Kasus DBD Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati (Foto: Opsi/Istimewa)
Editor: Rio Anthony

Aceh Barat Daya - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, Safliati, mengaku pihaknya akan segera melakukan penyemprotan pengasapan (fogging) dilokasi temuan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)."Kita lakukan investigasi ke lokasi. Nanti pasti kita fogging. Jaraknya itu radius 100 meter dari lokasi temuan kasus," kata Safliati, Senin, 20 Desember 2021 di Aceh Barat Daya.

Lanjutnya, karena terkendala hujan maka pihaknya akan menyesuaikan pelaksanaan fogging dengan cuaca, sebab akan sia-sia jika dilakukan saat hujan.

"Kan sedang musim hujan, kita sesuaikan dulu sama cuaca. Yang pasti akan kita fogging," fungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, empat bocah atau anak-anak diserang penyakit DBD. Mereka sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSU-TP) di Kecamatan Susoh. Penyakit ini menyerang bocah di Desa Rumah Panjang, Kecamatan Susoh.

Salah seorang warga Desa Rumah Panjang, Syahril mengatakan bahwa keempat anak itu merupakan warga desanya dan rumah mereka saling berdekatan.

Dia menuturkan, saat ini banyak warga yang merasa khawatir dengan adanya kejadian tersebut.

Mereka khawatir perkembangan penyakit DBD akan berdampak kepada warga lainnya.

Sejak dua bulan terakhir, lanjutnya, sudah ada empat kasus positif DBD secara berturut-turut. Di mana semua pasien adalah anak-anak.

"Semua yang terkena positif DBD adalah anak-anak dengan lokasi rumah para pasien tidak berjauhan," kata Syahril di Aceh Barat Daya, Senin, 20 Desember 2021.

Dia berujar, sejauh ini warga sudah mencoba konsultasi tentang penyemprotan pengasapan (fogging) untuk membasmi berkembangnya jentik jentik nyamuk demam berdarah itu kepada seorang petugas kesehatan.

Namun, penyemprotan fogging tidak bisa dilakukan karena harus ada laporan dari pihak rumah sakit kepada Dinas.

"Petugas itu menjawab harus ada laporan dari RS dulu. Tentu kita merasa binggung dan tersinggung, pasalnya dalam dua bulan ini sudah ada empat pasien DBD. Apa perlu harus ada 10-30 warga dulu yang terkena baru ada respons," ucapnya.

Lebih lanjut, Syahril yang mewakili warga Desa Rumah Panjang meminta pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah antisipasi penyebaran penyakit DBD tersebut, apalagi saat ini musim penghujan.


"Kita berharap pemerintah segera melakukan upaya-upaya antisipasi, agar korban tidak bertambah," pungkasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya