Jakarta - Grup musik Rangkai akhirnya merilis album penuh berjudul Pekik Hening di Lantang Angan setelah merilis tiga single ditetaskan berkala sejak 2023, yakni Seperti Rindu, Mesra Tanpa Kata, dan Puan, Kau Beri Nyawa.
Lewat keterangan tertulisnya, unit musik yang digawangi Mirza (gitar klasik) dan Rai (kontrabas) dan Bimo (vokal, gender/gamelan Jawa) ini mengatakan bahwa album Pekik Hening di Lantang Angan sengaja dirilis tepat beberapa hari sebelum Ramadan 2025, lantaran merupakan masa yang penuh renungan, introspeksi dan pengendalian diri seperti tema karya ini.
Mereka bilang, judul album ini adalah resonansi atas mendiang Ade Firza Paloh, selaku produser album, setelah mengupas-menguras isi kepala dan sukma tiga personel Rangkai yang berkarib sejak Agustus 2022.
Sejak itulah Ade Firza Paloh intens bersama Rangkai melalui diskusi-diskusi yang kian meluas, meninggi sekaligus mendalam. Dalam permenungannya, ia rangkum 11 nomor track album dengan kalimat “Kalian itu bak kumparan, seperti tak bergerak padahal laju rotasi tinggi.
"Cocoknya Pekik Hening di Lantang Angan," kata mediang Ade Paloh waktu itu, dikutip Opsi pada Selasa, 4 Maret 2025.
Sementara gitaris Rangkai, Mirza Elba Febrian mengatakan bahwa mereka akhirnya memutuskan untuk meneruskan proyek album penuh ini walau tanpa bimbingan Ade Paloh, sebagai produser yang mereka junjung.
Grup musik Rangkai. (Foto: Setengahlima Records)
Hidup harus terus berjalan, kata mereka. 11 lagu yang mereka tuangkan dalam album ini adalah saripati perjalanan ke dalam diri yang pasti dialami setiap individu yang berpikir.
"Ini proses produksi yang ternyata menguras banyak hal, dari tenaga sampai waktu tidur. Tapi dari proses yang lumayan panjang ini meyakinkan gue bahwa rezeki itu bisa datang dari mana aja dan gak harus berupa duit," tutur Mirza.
"Bahwa bisa kolaborasi sama musisi-musisi yang biasanya kita cuma bisa nonton mereka, itu hal yang wah banget buat gue pribadi," ucapnya.
Sebelas lagu dalam album ini disusun berdasarkan 6 masa penciptaan di Al-Quran, yaitu Api dan Kejora Cinta, yang mewakili ledakan pertama dan munculnya cahaya. Kemudian dilanjutkan dengan nomor berjudul Ruang, Seperti Rindu, dan Mesra Tanpa Kata yang mewakili masa jagad mengembang.
Kemudian masa sewaktu unsur alam mulai menemukan bentuknya diwakili lagu berjudul Isyarat Hawa dan Puan Kau Beri Nyawa.
Era benturan alam raya diwakili lagu Pertengkaran dan Tabir, lalu ditutup lagu Selam Hati Sulam Diri yang mewakili masa di mana alam mulai stabil, dan alam regenerasi lewat lagu Seberang Fana.
Baca juga: Lepas Single Mesra Tanpa Kata, Rangkai Ajak Sekaranggi Jadi Kolaborator
Baca juga: Puan, Kau Beri Nyawa, Ode Hari Ibu dari Trio Rangkai
Saat ini, sebelas materi dalam album Pekik Hening di Lantang Angan milik Rangkai sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik daring. []