Jakarta - Penggemar K-Pop melalui gerakan Kpop4Planet menyambut baik mundurnya Hyundai Motor Company dari kesepakatan (memorandum of understanding/MoU) pembelian aluminium dengan perusahaan tak ramah lingkungan di Indonesia.
Lewat keterangan tertulisnya, Campaigner Kpop4Planet Nurul Sarifah, mengatakan bahwa munculnya pernyataan Hyundai tersebut merupakan kemenangan dari ribuan penggemar K-Pop yang berpartisipasi dalam Kampanye "Hyundai, Drop Coal".
Pasalnya, kata dia, rencana perusahaan mobil asal Korea Selatan itu untuk memperoleh aluminium yang dihasilkan dengan listrik PLTU batu bara bertentangan dengan target iklim.
"Kami, bersama penggemar K-Pop yang peduli terhadap iklim dan masa depan kita semua, akan terus mengawasi langkah Hyundai dalam pengadaan bahan baku untuk melihat apakah perusahaan tetap berada pada jalur yang benar sesuai dengan komitmen netral karbonnya, juga untuk meningkatkan transparansi di seluruh rantai pengadaannya," ucap Nurul, dikutip Opsi pada Jumat, 5 April 2024.
"Jika perusahaan ingin bisnisnya bertahan, aksi iklim harus terjadi sekarang. Menghentikan penggunaan batu bara dan beralih ke energi terbarukan, terutama surya dan angin, adalah satu-satunya pilihan untuk tetap memperoleh konsumen di masa mendatang," ucap dia.
Sementara Ketua Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino, Shifra Lushka, turut mengapresiasi solidaritas para fans BTS (ARMY) dalam mendukung masyarakat Indonesia, terutama warga Kalimantan Utara, dengan mendukung Kampanye "Hyundai, Drop Coal".
Dia bilang, ARMY Indonesia bekerja sama untuk menciptakan perubahan yang berarti dan dapat memastikan keberlanjutan dari planet ini.
"Kami berharap Hyundai akan melanjutkan kolaborasinya dengan BTS, mendorong kendaraan listrik yang benar-benar berkelanjutan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil yang membahayakan bumi kita dalam produksinya. Hanya ada satu planet yang menjadi rumah kita, kepedulian kita pada bumi menjadi sangat penting," tutur Shifra.
Fans BTS berkolaborasi dengan Kpop4Planet untuk mengumpulkan lebih dari 11 ribu tanda tangan dari penggemar K-Pop di lebih dari 68 negara. Dalam aksi di Hyundai Motorstudio Jakarta tahun lalu, kelompok tersebut mengirimkan petisi dan surat terbuka dari penggemar ke Kantor Pusat Hyundai di Korea Selatan.
Mundurnya Hyundai menyusul bank-bank internasional dari Proyek Adaro, menurut Nabilla Gunawan, Campaigner Market Forces, merupakan peringatan yang jelas bahwa batu bara tidak memiliki tempat dalam transisi energi demi memastikan dunia yang lebih aman bagi semua
"Kelanjutan smelter yang dilistriki PLTU ini sudah kacau. Semua bank yang masih mempertimbangkan mendanai Adaro harus mengkaji ulang risiko iklim dan finansialnya yang semakin tinggi," ujar Nabilla.
Dokumentasi aksi protes Kpop4Planet di depan mobil Hyundai. (Foto: Istimewa)
Sebelumnya, Hyundai Motor Company resmi mengumumkan mundur dari penandatanganan kerja sama dengan Adaro Minerals di Kalimantan Utara, sebuah perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia yang masih menggunakan PLTU batu bara sebagai sumber energinya.
Pernyataan Hyundai muncul satu tahun setelah Kpop4Planet, platform yang digerakkan oleh penggemar K-pop, meluncurkan Kampanye "Hyundai, Drop Coal" pada Maret 2023.
Lebih dari 11 ribu fans K-pop menandatangani petisi yang mendesak Hyundai untuk mundur dari kesepakatan dengan Adaro dan memperoleh pengadaan bahan baku kendaraan listrik yang dihasilkan dari pabrik bertenaga energi terbarukan, terutama energi surya dan angin.
"Menyusul telah berakhirnya MoU (dengan Adaro) pada akhir 2023, kedua perusahaan sepakat untuk tidak memperbaruinya dan mencari peluang lain secara mandiri," demikian pernyataan Hyundai Motor Company kepada Kpop4Planet melalui surat elektronik.
Baca juga: K-Popers Unjuk Rasa di 6 Kota Besar Dunia, Tuntut Brand Fesyen Peduli Iklim
Baca juga: Iqbaal Ramadhan Ikut Suarakan Isu Perubahan Iklim Lewat Hal Kecil
"Hyundai Motor Company tetap teguh menjalankan pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, guna memastikan transparansi dalam proses manufaktur kami," kata mereka. []