Jakarta - Tragedi Kanjuruhan menelan ratusan korban meninggal dunia. Polisi sudah mengusut kasus ini, dan Kapolri  Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan tersangka pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Salah satu yang ditetapkan tersangka adalah Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita. 

Ahmad Hadian Lukita dinilai bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.

"Terkait proses penyidikan, kami periksa 48 saksi. Tadi pagi dilaksanakan gelar perkara, berdasarkan itu maka ditetapkan saat ini 6 tersangka. Salah satunya Dirut LIB saudara AHL," kata Kapolri di Mapolres Kota Malang pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Kapolri menyebut, Dirut PT LIB yang bertanggung jawab memastikan setiap stadion layak fungsi.

Selain Dirut LIB, tersangka lainnya adalah Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Security Officer Arema Suko Sutrisno. 

Baca juga:

Enam Orang Ditetapkan Tersangka Kerusuhan yang Menewaskan Ratusan Suporter Arema

Tiga tersangka lainnya dari kepolisian, yakni H, anggota Brimob Polda Jatim, yang memerintahkan anggotanya untuk menembakkan gas air mata.

Kasat Samapta Polres Malang, BS, yang juga ikut memerintahkan penembakan gas air mata di dalam stadion. Terakhir adalah Wahyu SS selaku Kabag Ops Polres Malang.

"WS mengetahui terkait adanya aturan FIFA mengenai larangan gas air mata. Namun yang bersangkutan tidak mencegah atau melarang pemakaian gas air mata," terang Kapolri.

Kapolri Sigit mengatakan, tim investigasi telah memeriksa sebanyak 48 saksi. Dari sejumlah itu di antaranya sebanyak 31 personel Polri.

Hal ini diamini oleh Menko Polhukam Mahfud Md yang juga merupakan ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2022.

Mahfud hadir dalam acara Mata Najwa di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis, 6 Oktober 2022 malam. []