News Jum'at, 19 November 2021 | 17:11

Diusir Massa Aksi Kamisan, Moeldoko: Itu Sesuatu yang Biasa!

Lihat Foto Diusir Massa Aksi Kamisan, Moeldoko: Itu Sesuatu yang Biasa! KSP Moeldoko. (foto: ist).

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan tentang kehadirannya menemui massa Aksi Kamisan, hingga dirinya diusir di tengah penyelenggaraan Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2021 di Semarang, Kamis, 18 November 2021. 

Penjelasan itu dia katakan melalui tayangan video yang dibagikan Kantor Staf Presiden di Jakarta, Jumat, 19 November 2021. 

"Pada saat saya selesai memberikan pidato kunci, saya mendapatkan laporan dari Pak Wali Kota bahwa di luar ada demo, teman-teman yang menyuarakan persoalan HAM di Indonesia. Saya putuskan, oke saya akan datang," kata dia.

Saat itu, kata dia, turut hadir menemui pengunjuk rasa, yakni anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. 

"Intinya saya ingin memahami apa yang sedang disampaikan kepada pemerintah atas berbagai persoalan HAM masa lalu. Saya datang ke sana untuk melihat berbagai spanduknya, terus saya mencoba berbicara kepada mereka," ucap Moeldoko.

Namun, kata dia, berbagai suara dari pengunjuk rasa tidak menginginkan mendengar apa yang disampaikan dirinya di sana. Ia mengaku menghargai hal itu. 

"Bagi saya itu sesuatu yang biasa, saya menghormati dan menghargai yang disampaikan. Untuk itu saya beserta rombongan meninggalkan tempat," ujarnya. 

Ia menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan Festival HAM adalah mengangkat berbagai inovasi dan inisiatif baru oleh pemda dalam menjaga dan memajukan tentang persoalan-persoalan HAM.

"Tidak hanya memikirkan persoalan masa lalu tapi bagaimana kita menata persoalan HAM masa depan yang semakin baik, beriringan dengan apa yang dilakukan pemerintah baik dari sisi kebijakan maupun implementasinya," tutur dia. 

Ia menegaskan, pemerintah sama sekali tidak menghindar serta tidak menutup mata dan telinga dari persoalan HAM. Namun, juga memberikan kepedulian untuk menyelesaikan persoalan tersebut. 

"Pertanyaannya, kenapa saya datang (menemui pengunjuk rasa)? Itulah sebuah wujud. Kalau kami tidak peduli, kami tidak datang melihat dan mendengarkan," ujar KSP Moeldoko. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya