Jakarta - Ketua Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Willem Wandik berpendapat, usulan alm. Sabam Gunung Panangian Sirait untuk dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional sudah memiliki basis pijakan yang kuat.
Secara ketokohan, menurut Wandik, sosok Sabam Sirait tidak perlu diragukan lagi melalui kiprahnya di dunia politik dan turut serta membangun demokrasi di Indonesia dengan pemikiran yang visioner dan penuh integritas.
"Pengalaman dan perjuangan beliau (Sabam Sirait) dalam dunia politik dan ikut membangun demokrasi di Indonesia tidak perlu untuk diragukan lagi, bahkan di akhir hayatnya, beliau masih tercatat sebagai anggota senator periode 2019-2024," kata Wandik dalam keterangan tertulis dikutip Opsi di Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022.
Baca juga: Mendagri Dukung Sabam Sirait Menjadi Pahlawan Nasional
Anggota Komisi V DPR ini memandang figur alm. Sabam Sirait sebagai tokoh bangsa telah meninggalkan aneka ragam keteladanan yang bermartabat dan beradab. Kemudian, sikap, pendirian serta pemikirannya menunjukkan bahwa ayahanda Maruarar Sirait ini bukanlah politisi biasa.
"Namun, sarat akan intelektual, visioner dan cendekiawan," katanya.
Wandik melanjutkan, selain bergelut di dunia politik, Sabam Sirait juga konsisten memperjuangkan kebinekaan di tengah kemajemukan bangsa.
"Sikap yang sampai hari ini masih sangat dibutuhkan oleh bangsa kita mengingat isu-isu perpecahan yang menyangkut SARA masih menjadi headline di media-media konvensional maupun media sosial," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.
Baca juga: GAMKI dan UKI Gelar Seminar Nasional: Keteladanan dan Kepeloporan Sabam Sirait
Wandik pun berpandangan, bangsa ini membutuhkan sosok Sabam Sirait lainnya yang secara konsisten memperjuangkan kebinekaan, mengingat Indonesia didirikan atas persatuan dari berbagai keberagaman baik suku, ras, agama, benua dan lain sebagainya, yang harus tetap dirawat dalam bingkai 4 Pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Nilai-nilai kebinekaan di tengah kemajemukan terus beliau (Sabam) tinggikan serta rasa nasionalisme yang terus digelorakan meski sampai berada dalam tekanan politik pada perjalanan kariernya di parlemen dengan tujuan yang sangat mulia, yakni agar demokrasi dan nasib orang-orang kecil diperhatikan oleh kekuasaan yang memegang kepemimpinan negara," ucap Wandik.
"Semoga kita semua dapat belajar banyak dari figur Tokoh Bangsa Bapak Sabam Gunung Panangian Sirait yang sangat legendaris," kata Wandik memungkasi. []