Jakarta - Ribuan warga dari berbagai latar belakang menggelar Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Senin, 18 Agustus 2025.
Doa bersama dipimpin Pemimpin Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP, yang dipimpin Ephorus Pdt Victor Tinambunan.
Sejumlah elemen masyarakat hadir, guna menyuarakan penyelamatan lingkungan hidup di Tano Batak, termasuk menyerukan penutupan PT Toba Pulp Lestari atau PT TPL.
Doa bersama itu diakhiri dengan deklarasi yang isinya dibacakan Ephorus HKBP Pdt Victor Tinambunan. Sebanyak 14 pihak menandatangani isi deklarasi, yang intinya meminta pemerintah menutup PT TPL.
Selengkapnya isi deklarasi:
"Deklarasi ini nanti atas nama kita semua akan kami tandatangani sebanyak 14 orang. Deklarasi imam untuk merawat ciptaan dan menolak kerusakan alam oleh PT. Toba Pulp Lestari.
Segala kemuliaan dan puji syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas anugerah, rahmat, kasih dan penyertaan yang tiada henti-hentinya bagi bangsa Indonesia.
Tuhan Sang Pencipta yang memberkati perjuangan serta pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa ini.
Pada hari yang bersejarah ini, Senin, 18 Agustus 2025, kami yang berhimpun dalam ibadah doa bersama untuk merawat lingkungan hidup. Berdiri teguh sebagai wakil umat beriman, masyarakat adat, generasi muda, serta organisasi masyarakat sipil dari berbagai penjuru negeri.
Dengan hati yang digerakkan oleh iman dan nurani yang terpanggil oleh keadilan, kami menyatakan sikap iman serta keprihatinan yang mendalam atas luka yang mengoyak tanah dan kehidupan di Tanah Batak.
Luka dan penderitaan yang diakibatkan aktivitas PT. Toba Pulp Lestari yang telah meninggalkan jejak kerusakan lingkungan yang nyata. Kami percaya bahwa satu, bumi beserta segala isinya adalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kepada manusia ia tidak memberi mandat untuk mengeksploitasi dan merusak alam. Melainkan memanggil kita untuk memelihara, mengelola dan menjaga ciptaannya dengan kasih, kebijaksanaan, dan dengan tanggung jawab yang lurus.
Dua, hutan, tanah, dan air bukan sekadar komoditas ekonomi. Mereka adalah saudara dalam persekutuan ciptaan Tuhan. Mereka memberi kehidupan dan mereka perlu mendapatkan perlindungan demi keberlanjutan kehidupan bersama.
Tiga, kehadiran dan aktivitas PT. Toba Pulp Lestari telah mengakibatkan kerusakan alam dan bencana ekologis serta pelanggaran terhadap harkat martabat manusia. Hutan digunduli, tanah adat dirampas, dan suara rakyat dibungkam.
Inilah wajah dari dosa ekologis ketidakadilan struktural. Sebuah kenyataan yang tidak pernah dapat dibenarkan baik di hadapan hukum maupun di hadapan Tuhan.
Berdasarkan iman kepercayaan tersebut, kami menyatakan sikap.
Pertama, kami menolak dengan tegas segala bentuk keberadaan dan aktivitas PT. Toba Pulp Lestari yang telah merusak kelestarian alam dan merendahkan martabat masyarakat adat di tanah leluhur kami Tapanuli Raya.
BACA JUGA: Doa Bersama Ribuan Warga di Jakarta, Ephorus HKBP: Seruan Tutup PT TPL Semakin Menderu
Kedua, kami mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk segera mencabut izin operasi PT. Toba Pulp Lestari serta memulihkan seluruh hak-hak masyarakat yang selama ini telah dirampas dan terabaikan.
Ketiga, kami mendukung sepenuhnya perjuangan damai warga Tapanuli Raya yang dengan keteguhan hati mempertahankan tanah dan hutan sebagai warisan suci dari leluhur dan titipan mulia dari Tuhan.
Keempat, kami berkomitmen tanpa ragu untuk merawat bumi sebagai panggilan iman yang luhur demi keberlangsungan hidup generasi yang ada hari ini dan generasi yang akan datang.
Kelima, kami menegaskan dengan lantang, merusak alam adalah merusak kehidupan. Merawat ciptaan adalah ibadah yang sejati.
Keenam, bersama rohaniawan, jemaat, akademisi, mahasiswa, lembaga masyarakat sipil, dan seluruh elemen bangsa, kami menyerukan dengan tegas, jelas tanpa kompromi Tutup PT. Toba Pulp Lestari.
Demikian pernyataan iman dan sikap kami, kiranya Tuhan Sang Pencipta Langit dan Bumi menguatkan langkah, meneguhkan suara dan memberkati setiap perjuangan demi kebenaran serta keadilan.
Jakarta, 18 Agustus 2025 atas nama kita semua yang hadir beribadah di sini.
Ephorus HKBP Pendeta Dr Victor Tinambunan, Praeses HKBP Distrik 8 DKI Jakarta Pendeta Oloan Nainggolan STH, Ketua Panitia Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup Sintua Dr. Ir Leo Hutagalung, Sekretaris Umum Panitia Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup Pdt Adven Nababan DMin.
Turut menandatangani, 1. Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi Pdt Hendri Napitupulu MTh, 2. Praeses HKBP Distrik 21 Banten Pdt Sumihar Sinaga, 3. Praeses HKBP Distrik XXVIII Deboskab Pdt Ridoi Batubara, STh MPdK 4. Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, Pendeta Profesor Binsar Jonatan Pakpahan PhD.
5.Praeses HKI Daerah Pulau Jawa-Bali-Kalimantan Pdt Marudut Lumban Gaol STh, 6. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Rukka Sombolinggi, 7. Kelompok Studi Pengembangan Prakarsa Masyarakat KSPPM Dr. Indira Simbolon, 8. Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen Amin Yeremia Siahaan.
9.Konsorsium Pembaruan Agraria KPA Dewi Kartika, 10. Yayasan Forum Adil Sejahtera Felixson Silitonga SH, 11. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia Muhammad Naswan Aji Jullah, 12. Horas Halak Hita. []