Daerah Selasa, 25 Januari 2022 | 09:01

Dokter G Ungkap Kronologi Jadi Penyuntik Vaksin di SD Wahidin Medan

Lihat Foto Dokter G Ungkap Kronologi Jadi Penyuntik Vaksin di SD Wahidin Medan Seorang siswi SD di Medan disuntik vaksin kosong oleh petugas kesehatan. (Foto: Opsi/Tangkapan Layar)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Andi Nasution

Medan - Dokter berinisial G yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada murid SD Wahidin Medan, membantah tudingan yang dialamatkan kepada dirinya.

Dia pun mengaku bertanggungjawab dan yakin sepenuhnya bahwa spuit yang disuntikkan sudah diisi vaksin oleh perawat yang membantunya.

"Saya bertanggungjawab dan meyakini dengan sungguh-sungguh, sesuai sumpah profesi, bahwa saya yakini suntikan tersebut berisi vaksin, yang telah diisi oleh sejawat saya," tutur dokter G dalam keterangannya yang diterima Selasa, 25 Januari 2022.

Dia pun mengaku telah melakukan mediasi dengan keluarga siswa, dihadiri oleh pihak sekolah dan juga kepolisian dari Polsek Medan Labuhan.

"Sudah saya jelaskan bahwa apa yang saya suntikkan benar berisi vaksin yang telah diisi oleh perawat W ke dalam spuit. Namun, apabila pihak keluarga masih belum yakin, dapat diberikan suntikan ulang kembali," katanya.

Dokter G juga menceritakan kronologi dirinya menjadi petugas vaksinator di sekolah tersebut.

Awalnya ia mendapat informasi yang disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Sambas, di grup WhatsApp, pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Saat itu, sedang dibutuhkan tenaga dokter vaksinator untuk memberikan pelayanan vaksin di Medan Labuhan yang diselenggarakan oleh Polsek Medan Labuhan, bekerja sama dengan pihak Sekolah SD Wahidin dan RS Delima Martubung.

"Saya dan beberapa teman sejawat pun menyatakan berkeinginan untuk mensukseskan, memberikan pelayanan vaksin bagi anak-anak," tuturnya.

Guna mempermudah kegiatan, dirinya berbagi tugas dengan perawat berinisial W. Dimana G bertugas menyuntik, sedang W memasukkan vaksin ke dalam spuit yang sudah disediakan.

"Saya yakin bahwa spuit itu sudah terisi vaksin yang dimasukkan oleh perawat W, yang posisinya berada di belakang saya," ungkapnya.

Dia menambahkan, vaksin serta jarum suntik yang digunakan bersumber dari Polsek Medan Labuhan bermerek Sinovac.

"Ada sekitar 460 siswa yang harus divaksin. Saat vaksinasi, siswa juga didampingi oleh orangtua dan wali masing-masing," tuturnya.

Sebuah video seorang petugas kesehatan atau vaksinator menyuntikkan vaksin kosong ke salah satu siswi SD di Kota Medan, viral di jagad maya, Kamis, 20 Januari 2022.

Dalam video yang beredar luas di jejaring media sosial ini, terlihat seorang wanita petugas vaksin berhadapan dengan lengan sebelah kiri seorang siswi SD.

Kemudian petugas kesehatan itu membuka sebuah suntik yang masih baru, lalu mengangkat lengan baju murid yang akan divaksin itu.

Terdengar juga suara seseorang yang mengajak murid itu berbincang untuk menenangkan murid tersebut.

Cita-citanya apa nak,” kata suara yang diduga berasal dari petugas kesehatan.

“Enggak tahu, lantas jawab murid itu.

Lantas petugas itu pun menyucukkan jarum suntik itu ke lengan murid terrsebut, tanpa terlebih dahulu mengisinya dengan dosis vaksin.

Terlihat juga suntik kosong yang sudah dicucukkan ke lengan murid SD itu, lalu dibuang ke dalam kotak pembuangan sampah. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya