Jakarta - Dokter jaga di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, dianiaya keluarga pasien.
Kasusnya masuk proses hukum, Kementerian Kesehatan memberikan pendampingan kepada dokter tersebut.
Pendampingan kepada dokter internsip yang masih magang tersebut diberikan saat memberikan keterangan dalam proses penyidikan oleh kepolisian.
Kemenkes juga akan mengevaluasi penempatan dokter internsip di Provinsi Lampung untuk memastikan kepala daerah dapat lebih menjamin keamanan dan keselamatan para dokter.
“Dalam memberikan keterangan ke kepolisian, dua dokter ini akan kami dampingi. Kemenkes juga akan mengawal proses hukum terkait kasus ini,” kata Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, drg Arianti Anaya di Jakarta pada Selasa, 25 April 2023.
BACA JUGA: Indonesia Sangat Kekurangan Dokter Spesialis, Jokowi Bisiki Menkes Agar Ini Diurus
Disebutkan Arianti, demi keamanan, dokter tersebut sementara akan ditempatkan di RSUD setempat yang memiliki keamanan yang lebih baik.
Tindakan ini ditempuh setelah Kemenkes menggelar rapat koordinasi bersama pimpinan Dinas Kesehatan Lampung Barat dan Provinsi Lampung.
Insiden terjadi pada Senin, 24 April 2023, saat pasien yang juga pelaku HW, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati.
Carel Triwiyono Hamonangan, dokter jaga yang juga korban memberikan obat sesuai keluhan dan SOP Puskesmas.
Pasien masih mengeluh sakit pada bagian ulu hatinya usai diberikan obat. Dokter sudah menjelaskan kalau pasien masih dalam tahap observasi dan menunggu efek obatnya bekerja.
Korban juga menjelaskan jika sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya bisa ke IGD rumah sakit terdekat, yaitu mengingat pihaknya sudah memberikan obat sesuai keluhan pasien.
Setelah itu pelaku lainnya MH berbicara dengan nada tinggi dan marah dengan mengatakan apa yang sudah dilakukan puskesmas di sini.
Setelah berupaya memberikan pemahaman pada pelaku, dokter tersebut juga menjelaskan bahwa dirinya sudah memberikan obat sesuai dengan SOP.
Setelah dijelaskan, korban malah diseret, dicekik, dan dibanting ke lantai oleh pelaku MH.
“Kami meminta seluruh kepala daerah di Indonesia agar memberikan perlindungan bagi dokter dan dokter gigi yang saat ini sedang melakukan program magang di daerah mereka agar kejadian di Lampung Barat ini tidak lagi terjadi ditempat lain,” tutur Arianti. []