Jakarta - Komisi X DPR RI mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) RI mengembangkan industri perfilman di Indonesia berbasiskan sejarah atau budaya yang mencerminkan identitas keindonesiaan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf berpandangan, kesuksesan film `KKN Desa Penari dan Ngeri Ngeri Sedap` yang menjadi film hits Indonesia, karena memiliki nilai historical background atau latar belakang sejarah.
Demikian disampaikan Dede Yusuf dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Menparekraf Sandiaga Uno beserta jajaran di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
"Jadi (film) KKN Desa penari itu ada historical background yang ada budayanya sama seperti yang disampaikan Bang Putra (Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan) tadi mengenai (film) Ngeri-Ngeri Sedap. Nah tolong (sektor ini) ada di-support," kata Dede Yusuf seperti dikutip Selasa, 5 Juli 2022.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf.(Foto:istimewa)
Agar film horor di Indonesia tidak hanya sekadar menampilkan pocong dan setan, dia mengusulkan agar pemerintah memfasilitasi untuk membentuk pelatihan yang bisa mendorong sisi culture, namun tetap dengan sentuhan kekinian untuk masyarakat yang terjun di dunia perfilman.
"Oleh karena itu harus ada ada semacam training, supaya kawan-kawan dunia perfilman pun dia tahu kalau bikin temanya (sejarah dan budaya) ini, pemerintah juga akan memberikan ruang, akan memberikan support gitu," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat itu menilai, saat ini momentum yang sangat bagus untuk industri kreatif film untuk bangkit.
Dia pun mengaku senang ketika ada artis dari Indonesia, seperti Anggun C Sasmi yang menyanyi dan menari di Perancis dengan iringan musik tradisional Indonesia ini, termasuk upaya dari berbagai anak muda lainnya.
"Saya nonton, saya lihat. Itu perlu kita gali agar keindonesiaannya ini bisa menjadi goes international," ucap Dede yusuf.[]