News Senin, 10 Februari 2025 | 16:02

DPR RI dan BGN Gelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Makassar, Wujudkan Indonesia Emas 2045

Lihat Foto DPR RI dan BGN Gelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Makassar, Wujudkan Indonesia Emas 2045 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Badan Gizi Nasional (BGN) gelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar.
Editor: Yohanes Charles

Makassar - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Badan Gizi Nasional (BGN) gelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar Minggu, 9 Februari 2025.

Kegiatan sosialisasi yang diikuti kurang lebih 300-an peserta ini dimulai pada pukul 08.30 dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.

Program MBG secara resmi diluncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangkau berbagai wilayah di Tanah Air.

Sosialisasi Makan Bergizi Gratis ini dihadiri oleh Kapoksi Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi, dan juga perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN).

Kapoksi Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi menyampaikan latar belakang terkait program Makan Bergizi Gratis yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia.

“Program Makan Bergisi Gratis ini merupakan program baru dari Bapak Presiden kita, program ini yang menjadi kebutuhan dasar bagi peserta didik, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Dari data yang ada masih sangat memerlukan asupan gizi yang cukup, maka kami akan mendukung programnya. Mudah-mudahan kehadiran saudara sekalian bisa menyukseskan program Makan Bergizi Gratis,” buka Ashabul Kahfi.

Namun, Ashabul menyayangkan saat ini Indonesia mengalami angka kekurangan gizi atau stunting yang cukup memprihatinkan, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

“Hari ini Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7%. Indonesia urutan kedua di Asia Tenggara, kalau dikonversi sama dengan 4,7 juta anak yang masih stunting. Sedangkan untuk gizi buruk berada di angka 17%. Solusi yang paling efektif untuk menurunkan angka stunting ini yaitu dengan memberikan asupan gizi yang cukup,” ungkap Ashabul.

Untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, stakeholder harus berpartisipasi dalam mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.

Dengan asupan gizi yang cukup, adalah salah satu langkah yang membuat generasi yang sehat, cerdas, dan kreatif. Sebaliknya kalau gizi yang kurang, maka akan jadi generasi yang tertinggal.

“Tahun ini sudah mulai berjalan dan target utamanya yaitu 82juta untuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang bisa mendapatkannya. Hebatnya program ini untuk semua sekolah tanpa memandang strata sosial, memang sedikit ada kritik karena harus ada keadilan,” lanjutnya.

Dengan asupan gizi yang cukup diharapkan anak-anak bisa lebih konsentrasi di sekolah, karena ada sekitar 40% siswa tidak sarapan dan sampai di sekolah belum tentu makan siang. Bagaimana siswa mau belajar kalau perut lapar, kemampuan konsentrasi seseorang itu kurang lebih sampai 2 jam.

 

Ashabul menilai bahwa program MBG ini akan menyasar pada tiga fokus utama yakni penurunan angka stunting, penurunan angka gizi buruk, dan peningkatan konsentrasi anak-anak di sekolah

 

“Kalau anak cerdas dan sehat tentu akan berdampak pada ekonomi, dia punya daya saing, tentu akan meningkatkan kesejahterakan masyarakat dengan adanya program ini,” tutur Ashabul.

 

Ekonomi di lapisan masyarakat bawah juga akan tergerak dengan adanya program ini. Sebab, pasokan yang akan dimanfaatkan oleh SPPG/Dapur MBG ini akan berasal dari petani, peternak, pelaut, semua bergerak.

“Program Makan Bergizi Gratis ini akan melibatkan UMKM, meskipun saat ini masih belum semua digerakkan karena masalah teknis keuangan. Saat ini, baru terdapat 245 SPPG dari target 5000 SPPG dan Gowa menjadi salah satu sasaran yang paling banyak,” tambah Ashabul.

Makan Bergizi Gartis (MBG) untuk Wujudkan SDM Unggul

Selain itu, Ashabul juga menilai bahwa Indonesia harus meniru negara lain yang memiliki sumber daya manusia berkualitas karena didasari oleh asupan gizi yang mendukung.

Negara Eropa, mereka berkembang dan maju karena mereka memiliki SDM yang berkualitas karena dibantu dengan gizi yang baik, tentu program utamanya adalah di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Ibu hamil adalah salah satu target utama, sebab salah satu faktor anak stunting karena ibunya tidak memiliki gizi yang cukup. Itulah yang perlu menjadi perhatian untuk ibu dan anaknya,” ucap Ashabul.

Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.

Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. []

 

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya