News Selasa, 06 Desember 2022 | 15:12

DPR Sebut Laksamana Yudo Margono Miliki Sejumlah PR: Ada Tugas Besar Panglima

Lihat Foto DPR Sebut Laksamana Yudo Margono Miliki Sejumlah PR: Ada Tugas Besar Panglima Calon Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono. (Foto: Antara)

Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan mengatakan Panglima TNI terpilih, Laksamana Yudo Margono memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR) di depan mata.

Farhan berharap Laksamana Yudo mampu menunaikan tugas itu meski masa jabatannya hanya sekitar satu tahun.

"Ada tugas besar Panglima, itu tidak ringan. Salah satunya memenuhi Minimum Essential Force (MEF) 2024 dengan target 60 persen," kata Farhan dalam keterangan yang dikutip pada Selasa, 6 Desember 2022.

MEF adalah upaya memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Pemerintah pun berusaha mendukung upaya itu dengan menganggarkan Rp 134,32 triliun untuk 2023.

"Soal belanja, Kementerian Pertahanan punya kemampuan itu. Tapi apakah ini bisa direncanakan dengan baik," ujarnya.

Politisi Partai NasDem ini mencontohkan rencana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang hendak membeli sebuah kapal perang Fregat buatan Prancis. Kapal mahal itu juga dipakai Rusia saat menyerang Ukraina.

Namun, Ukraina berhasil menenggelamkan Fregat dengan torpedo dari kapal selamnya. Lantas, PT PAL Indonesia membuat kajian terkait hal tersebut.

Hasilnya, anggaran untuk membeli sebuah Fregat bisa dipakai untuk membuat 20 kapal selam berukuran kecil. Dia menyebut, PR lain Yudo ialah membuat program pertahanan terukur.

"Ada lagi masalah kesejahteraan prajurit. Tidak usah jauh-jauh, meningkatkan uang makan dari Rp 7.500 per hari menjadi Rp 15 ribu," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengajak seluruh pihak membayangkan fenomena tersebut. Tentara yang menjadi penjaga Tanah Air hanya menerima uang makan harian di bawah Rp 10 ribu.

Baca juga: Komisi I DPR RI Sepakat Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Baca juga: Profil dan Karier Yudo Margono, Calon Panglima Pengganti Jenderal Andika Perkasa

"Kita mesti mencari cara untuk meningkatkan (anggarannya). Kesulitannya adalah meyakinkan Kementerian Keuangan untuk mengalokasikan anggaran itu," ucap Farhan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya