Medan - Dua orang santri SMP di Pesantren Soibah, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia usai hanyut di Sungai Simonis, Desa Simonis, Kecamatan Aek Natas, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatra Utara.
Kedua korban adalah Sinta Alicia (14) dan Rizki Apriliandi (14), sama-sama warga Kecamatan Rantauprapat.
Koordinator Pos SAR Tanjungbalai Asahan, Ady Pandawa mengatakan, hari ketiga pencarian, Tim SAR Gabungan menggunakan perahu LCR dan rafting milik Pos SAR Tanjungbalai Asahan dan BPBD, juga melakukan pemasangan jaring di hilir sungai guna mengantisipasi korban tidak hanyut terlalu jauh.
"Alhamdulillah, berkat usaha dan sinergitas antara Rescuer Pos SAR Tanjungbalai Asahan dengan semua stakeholder serta masyarakat yang terlibat, pada Selasa 21 Juni 2022, akhirnya korban Rizki Apriliandi ditemukan berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi awal hanyut," ujar Ady Pandawa, Selasa hari ini.
Menurutnya, korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia, tersangkut di akar pohon yang berada di pinggiran sungai, lalu diserahkan kepada pihak keluarga usai dilakukan evakuasi.
"Setelah penemuan tersebut, tim kembali melanjutkan pencarian terhadap satu orang lagi pelajar yang ikut hanyut terbawa arus bersama Rizki, yaitu Sinta Alicia. Dan sekitar pukul 18.00 WIB, korban kedua ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi awal korban pertama ditemukan. Selanjutnya korban langsung dievakuasi ke puskesmas setempat dan diserahkan kepada pihak keluarga," jelasnya.
Sebelumnya, dua orang santri di Pesantren Soibah, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, dinyatakan hilang usai hanyut di Sungai Simonis, Desa Simonis, Kecamatan Aek Natas, Labuhanbatu Utara.
Dua santri tingkat SMP itu adalah Sinta Alicia (14) dan Rizki Apriliandi (14), keduanya warga Rantauprapat.
Peristiwa nahas yang menimpa rombongan pelajar itu berawal pada Minggu 19 Juni 2022 sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu rombongan pelajar SMP di Pesantren Soibah Rantauprapat ini berkunjung ke tempat pemandian umum wisata Bomara, Sungai Simonis di Desa Simonis.
Sesampainya di lokasi, korban bersama temannya langsung mandi dan menikmati aliran Sungai Simonis.
Tak lama berselang, tiba-tiba lima orang pelajar terseret derasnya arus, namun tiga diantaranya berhasil diselamatkan oleh rekannya dan masyarakat sekitar.
Sedangkan dua lagi yakni Sinta Alicia dan Rizki Apriliandi hilang terbawa arus sungai.
Warga dan rombongan pun berusaha melakukan pencarian di lokasi, hingga menyusuri sungai dengan cara tradisional sampai lokasi yang dapat dijangkau, akan tetapi korban tak kunjung ditemukan.
Kejadian itu lalu dilaporkan ke kepala desa setempat dan diteruskan ke BPBD Labura yang selanjutnya meneruskan informasi itu ke petugas siaga Pos SAR Tanjungbalai Asahan yang kemudian menerjunkan personel siaga ke lokasi kejadian. ()