Jakarta - Dua seniman Indonesia, Sicovecas dan Mahdi Albart ditunjuk dan ditantang untuk berkolaborasi menggarap tema visual pagelaran pesta musik Synchronize Fest 2023.
Sicovecas sendiri seniman asal Yogyakarta dengan pendekatan sustainability, praktik sebagai seniman muralis dan grafitti, serta kota sebagai ruang bermainnya.
Pola abstrak mencerminkan gerak dan energi melalui warna-warna yang tumpang tindih, dekonstruksi objek atau gambar menjadi bagian dalam praktik Sicovecas mengolah audiens berpikir dengan bagasinya masing-masing.
Hasil karya Sicovecas masuk dengan sangat energetik dan menjawab bahasa visual yang ingin dibicarakan sebagai bagian otentik dan aktual.
Sedangkan Mahdi Albart artis visual asal Bogor yang bermain dengan bentuk-bentuk imajinatif, objek keseharian yang digerakkan, komikal dengan pendekatan warna-warna cerah dengan situasi yang beragam ruangnya.
Gaya ilustrasi 80-an- 90an menarik untuk disimak, bagaimana tawaran tekstur pada imaji yang diciptakan sebagai bagian dari siklus tren visual yang terusberputar dan masih bisa di daur ulang gagasannya, kadang memancing kita untuk menambah imajinasi liar untuk yang melihatnya.
Karya visual Synchronize Fest 2023. (Foto: Istimewa)
Kedua seniman berbeda karakter itu, menghadirkan karya visual untuk merayakan "Bhinneka Tunggal Musik" yang menjadi tema utama Synchronize Fest tahun ini, yang diagendakan diselenggarakan di Gambir Expo Kemayoran, pada 1, 2, 3 September 2023 mendatang.
Baca juga: Gelar Konser di Jakarta, Dream Theater Jadikan Indonesia Penutup Tur Dunia
Baca juga: The Adams hingga Inul Siap Ramaikan Festival Mie & Music Experience 2023
Tema "Bhinneka Tunggal Musik" yang diusung Synchronize Fest tahun ini menjadi pemaknaan kolaboratif betapa apapun jenis musik dan perbedaan latar belakang dan identitas, semua tergabung menjadi satu atas nama musik. []