Medan - Ilmu Administrasi Publik Universitas Sumatera Utara dan Ilmu Pemerintahan Universitas Darma Agung menggelar pengabdian kepada masyarakat (PkM) dan sosialisasi cegah stunting.
Programnya bernama YES (aYo cEgah Stunting) dengan tema `Peningkatan Pemahaman Masyarakat dalam Percepatan Penanganan Stunting Untuk Membangun SDM Berkualitas` dengan menghadirkan kader wanita dan ibu hamil Resti (Resiko Tinggi karena Anemia dan KEK).
Pengabdian kepada Masyarakat tersebut dilaksanakan di Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan dan Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, sejak 28 Maret-14 Juli 2023.
Penanggung jawab program PkM sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan, Piki Darma Kristian Pardede mengatakan tujuan kegiatan adalah sosialisasi dan edukasi pencegahan stunting.
Menurut dia, stunting menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan sebagai aspek penghambat pembangunan.
Temuan data di Kecamatan Medan Belawan per 7 Juli ada 60 balita stunting dan keluarga berisiko stunting jumlah cukup tinggi, yakni sebesar 6.305 keluarga.
"Ini perlu menjadi pekerjaan bersama, karena itu kami hadirkan pakar kesehatan dan Tim Pemko Medan untuk mengedukasi komunitas ibu-ibu kelurahan secara berkelanjutan,” ucapnya, Jumat, 14 Juli 2023.
Ia kemudian mengatakan penanganan stunting tidak dapat dilakukan jangka pendek tetapi membutuhkan perjalanan panjang untuk mengedukasi masyarakat.
Karena itu, Tim PkM menyiapkan layanan konsultasi dan informasi menggunakan pesan WhatsApp.
"Penanganannya pasti butuh waktu, yang bisa kita lakukan adalah memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting kepada pasangan suami istri muda, remaja dan anak anak, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita melalui edukasi langsung dan grup WhatsApp," katanya.
Grup WhatsApp pengabdian berisikan tim pengabdian. Nomor WhatsApp responden sebelumnya dikumpulkan dan didapat dari barcode yang disebar melalui brosur.
Media promosi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah poster dan brosur yang dibagikan dalam grup WhatsApp.
Dalam pesan WhatsApp tim akan rutin menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan stunting dengan tajuk `Hello Mom’s Ayo Cegah Stunting Pada Anak`.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Optimis Capai Target Penanganan Stunting di Tahun 2024
Hal yang senada juga disampaikan Asima Yanty Siahaan, bahwa penanganan stunting dapat berhasil dilaksanakan dengan memperhatikan 3K, yakni komunikasi, koordinasi serta komitmen.
Karena selama ini angka stunting di Kota Medan cenderung fluktuatif, dan tergolong tinggi karena ketiga hal tersebut tidak terlaksana dengan baik.
“Untuk lebih meningkatkan capaian implementasi kebijakan penanggulangan stunting maka direkomendasikan agar sesama pelaku kebijakan harus ada koordinasi,” terangnya.
Dalam meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat dan implementasi kebijakan penanggulangan stunting, maka harus ada komunikasi yang intensif dan harmonis.
Selain itu agar implementasi kebijakan berhasil secara maksimal, maka harus ada komitmen antara penerima manfaat dengan pelaksana program.
Lurah Belawan Sicanang Debby Fauziah mengaku, tingginya angka penderita stunting pada anak di daerahnya disebabkan karena faktor ekonomi.
Dia telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memperbaiki ekonomi masyarakat di Kelurahan Sicanang dengan memberikan pelatihan peningkatan ekonomi kepada keluarga dari kalangan menengah ke bawah.
Selain itu ia juga ia sangat menyambut baik kolaborasi kelurahan dengan Tim PkM perguruan tinggi dalam pencegahan stunting.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi cegah stunting yang digagas oleh USU dan UDA sebagai implementasi kampus Merdeka diharapkan sebagai ruang sharing ilmu bersama masyarakat.
Ke depan dengan kehadiran perguruan tinggi selama kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan dukungan lintas sektor ini akan dapat mendorong pencegahan stunting.
"Semua itu, tentu sangat perlu dukungan dan perhatian berbagai lembaga dan berbagai lapisan masyarakat," harapnya.
Tim Pengabdian Masyarakat memulai kegiatan dengan melakukan sosialisasi kepada kader dan masyarakat, penyuluhan kesehatan, pendampingan keluarga, pembagian minyak goreng, games bersama siswa SD, setelah itu melakukan evaluasi. []