Pematangsiantar - Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi secara berani menerima aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa di pelataran kantor DPRD Jalan Haji Adam Malik pada Senin, 1 September 2025.
Tak sendiri, Wesly ditemani Ketua DPRD Timbul Lingga dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dan TNI menemui massa mahasiswa.
Wesly dan Timbul duduk di aspal pelataran depan kantor DPRD. Hal itu diikuti oleh para mahasiswa.
Mahasiswa kemudian menyampaikan sejumlah aspirasi dan tuntutan mereka, terutama menyangkut isu lokal di Pematangsiantar.
Setelah melalui diskusi yang berjalan tertib, Wesly dan ditemani Sekda Junaedi Sitanggang menyetujui beberapa tuntutan yang dituangkan dalam fakta integritas dan diteken Wesly dan Sekda.
BACA JUGA: Unras di Siantar Diwarnai Perusakan Pintu Gerbang Kantor DPRD
Dalam fakta integritas itu Wesly menyatakan komitmen dan janjinya untuk melaksanakan tuntutan rakyat, yakni:
1.Membatalkan segala kebijakannya sebagai wali kota yang tidak pro terhadap rakyat, khususnya masyarakat Kota Pematangsiantar
2.Akan memprioritaskan renovasi Pasar Horas dan menghentikan pembangunan gedung DPRD Pematangsiantar
3.Membatalkan kenaikan pajak 1000 persen yang memberatkan masyarakat. Pajak 1000 persen ini sesuai dengan Keputusan Wali Kota Pematangsiantar Nomor: 900.1.13.1/278/II/2024 tentang Besaran NJOP PBB P2 dan Besaran Minimal NJOP PBB P2 tahun 2024-2026.
"Melalui fakta integritas ini, saya Wali Kota Pematangsiantar siap melaksanakan dan menyanggupi segala tuntutan masyarakat yang tersebut di atas. Demikian fakta integritas ini saya buat, saya ucapkan terima kasih. Merdeka, Hidup Rakyat," demikian tertulis dan diteken Wesly dan sekdanya lengkap dengan stempel basah. []