Jakarta, Supernews - Calon Gubernur Sumatra Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi, melancarkan serangan tajam kepada lawannya, Bobby Nasution, dalam kampanye di Labuhanbatu Selatan pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Edy tidak hanya mempertanyakan kapasitas Bobby sebagai calon gubernur, tapi juga menyinggung dugaan keterlibatannya dalam kasus "Blok Medan" dan kebiasaannya menggunakan jet pribadi.
Dalam pidatonya, Edy menyinggung soal “Blok Medan,” istilah yang muncul dalam sidang suap mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
Dalam persidangan, nama Bobby dikaitkan dengan pengurusan izin usaha pertambangan (IUP) yang menggunakan kode “Blok Medan.”
"Ada yang sibuk jual nama Kota Medan. Blok Medan, katanya. Kalau begini terus, apa yang bisa kita harapkan dari pemimpin yang cuma sibuk jual nama?," serang Edy di hadapan pendukungnya, tanpa menyebut nama Bobby secara langsung, namun jelas siapa yang dimaksud.
Jet Pribadi, Simbol Kemewahan yang Dipertanyakan
Tak hanya menyentil soal "Blok Medan", Edy juga tak segan-segan mengkritik gaya hidup Bobby yang dinilainya jauh dari rakyat. Ia dengan keras menyindir kebiasaan Bobby yang menggunakan jet pribadi untuk bepergian.
Dalam sebuah foto yang beredar, Bobby tampak menaiki jet pribadi di Lanud Soewondo, yang dulunya adalah Bandara Polonia Medan.
"Dia keliling naik jet pribadi, pakai fasilitas yang jauh dari rakyat. Bagaimana bisa jadi pemimpin kalau tidak merasakan susahnya rakyat Sumut?" sindir Edy.
Dengan nada penuh kecaman, Edy menegaskan bahwa Bobby belum pantas memimpin Sumatra Utara, terutama di tengah kondisi rakyat yang sedang berjuang menghadapi tantangan ekonomi.
"Ini bukan waktunya main jet, ini waktunya kerja keras untuk rakyat. Kalau dia belum paham itu, bagaimana bisa pimpin Sumut?" kata Edy dengan nada tegas.
Edy: Jangan Salah Pilih Pemimpin yang Sibuk Bergaya
Edy Rahmayadi mengajak masyarakat untuk tidak salah memilih pemimpin pada Pilgub Sumut 27 November 2024 mendatang.
Mantan Pangkostrad itu menegaskan bahwa Sumut membutuhkan pemimpin yang kuat dan berintegritas, bukan yang sibuk dengan gaya hidup mewah dan diduga terlibat dalam urusan tambang yang meragukan.
"Ini bukan soal nama besar atau kedekatan dengan penguasa. Ini soal siapa yang benar-benar mau bekerja untuk rakyat Sumut. Jangan sampai kita salah pilih, kalau tidak mau Sumut jadi mainan orang-orang kaya," ucapnya.
Bobby Nasution Klarifikasi, Tapi Tak Mampu Redakan Kritik
Bobby Nasution sudah mencoba memberikan klarifikasi terkait tuduhan "Blok Medan" dan penggunaan jet pribadi. Ia menyatakan kesiapannya jika dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk klarifikasi.
"Saya ikut saja, kalau memang diminta, saya siap," ujar Bobby.
Namun, klarifikasi ini tampaknya tidak cukup untuk meredakan kritik yang dilontarkan oleh Edy Rahmayadi.
Dengan sindiran yang semakin keras dan tajam, Edy terus mempertanyakan apakah Bobby mampu memimpin Sumatra Utara atau hanya membawa gaya hidup mewah ke kursi kekuasaan.[]