Medan - Pelaksanaan Rakernas GAMKI yang dihadiri Presiden Jokowi beberapa waktu lalu jadi bahan perdebatan karena tidak diberikannya kesempatan bagi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberikan kata sambutan.
Terkait hal tersebut, GAMKI Sumut buka suara karena mendengar adanya statemen yang mengatakan hal tersebut membuat citra buruk bagi Jokowi dan Bobby yang terkesan "kemaruk" tampil bersama presiden.
"Pada pelaksanaan Rakernas GAMKI kemarin semua berjalan dengan lancar, dan peserta juga puas dengan semua rangkaian acara. Tetapi ada isu atau celetukan terkait tidak diberinya panggung terhadap bapak Gubernur Sumatera Utara," ujar Yosroha Sitompul selaku Ketua Panitia Pelaksana Pengukuhan dan Rakernas GAMKI tahun 2023, Jumat, 25 Agustus 2023.
Disebutnya, hal ini tidak ada permasalahan sama sekali terhadap protokoler dan hanya masalah internal saja.
"Sebenarnya ini tidak ada masalah terhadap protokoler, ini hanya permasalahan internal. Dikatakan kemaruk panggung itu kita tepis ya," katanya.
Terkait tidak diberinya kesempatan kata sambutan untuk gubernur bukan karena siapa yang akan ada didalamnya, melainkan ini karena sikap cuek Edy selama ini terhadap keberadaan GAMKI di Sumatra Utara.
"Hanya saja memang dari kita sudah berusaha menjalin komunikasi selama ini dengan pak Gubernur, tapi tidak ada tanggapan. Makanya kalau tetanggaan dijalin dengan baik pasti diundang ya. Selaku orang tua bapak Edy Rahmayadi harusnya berpikir holistik dan harus merangkul seluruh ormas yang ada," ungkapnya.
Bukan soal siapa yang akan diberi panggung, ketua pelaksana Rakernas GAMKI itu mempertanyakan kembali ke pak Gubernur, terkait siapa sebenarnya yang salah dalam hal ini.
"Kami sebelum acara sudah mencoba menjalin komunikasi dengan bapak gubernur tetapi tidak ada responsnya," katanya.
Swangro Lumbanbatu Sekretaris GAMKI Sumut menegaskan bahwa tidak diberinya kesempatan bagi gubernur untuk kata sambutan bukanlah kesalahan dari GAMKI.
Dikatakannya GAMKI selalu menjalin komunikasi yang baik, dengan selalu mengirimi surat untuk memberi informasi terhadap beberapa kegiatan yang dilaksanakan secara formal.
BACA JUGA: Ketum GAMKI Sahat Sinurat Sampaikan Terima Kasih atas Kehadiran Jokowi di Medan
"Tetapi begitu ada presiden datang jangan tiba-tiba jadi baik dan minta diberi ruang. Artinya gubernur introspeksi diri saja, kenapa tidak diberi kata sambutan. Aku rasa dari tanggapannya selama ini ke GAMKI seperti apa kita pantas kecewa terhadap beliau," ungkapnya.
Meskipun begitu diungkapnya bahwa GAMKI tetap menaruh hormat kepada Gubsu, dimana dalam acara tersebut tetap diberi ruang terhadap bapak gubernur.
"Kami tetap beri tempat kepada beliau di acara tersebut, kita tempatkan di VVIP juga, karena kita anggap beliau orang tua kita," tuturnya.
Jadi, ditegaskannya jika ada pernyataan kemaruk terhadap presiden dan wali kota, GAMKI menepis hal tersebut.
"Jadi kalau ada yang bilang kemaruk terhadap walikota saya menepis pernyataan tersebut ya. Karena ini kan kembali ke internal kami, siapa yang diberi space untuk kata sambutan," katanya.
Swangro berpesan agar di sisa jabatan Edy Rahmayadi untuk bekerja dengan baik saja, tak perlu menunjuk siapa yang salah. Pemimpin itu harus membiasakan dekat dengan rakyat.
"Tidak usah menyalahkan sana sini, dan saya pikir gubernur tidak butuh GAMKI. Karena janji beliau di tahun 2021 itu pasti dipenuhinya. Kita selalu berkomunikasi dengan bapak gubernur melalui surat resmi kok, tidak pernah kita demo dan sebagainya," ungkapnya.
Kembali dikatakannya bahwa hal ini adalah persoalan internal GAMKI tidak ada kaitannya dengan presiden, istana negara apalagi ke wali kota.
"Wali kota selalu bekerjasama dengan GAMKI, kenapa begitu Kota Medan kan sebagai jantungnya Sumatera Utara. Karena kantor pusatnya GAMKI Sumut ya di Medan," tegasnya.
Sebagai perwakilan dari GAMKI, Swangro mengatakan tidak tau salahnya dimana, tapi perlu diketahui gubernur bahwa mereka sudah menyurati berkali-kali untuk bertemu dan berkomunikasi dengan beliau.
"Tetapi tidak pernah ada respon, jadi pertanyaan salahnya dimana itu kita tidak paham. Jangan pandai-pandaian mengatakan kemaruk dan sebagainya lah ya, ini permasalahan internal saja," pungkasnya. []