Jakarta - Maraknya informasi mengenai Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dapat memberi sisi negatif bagi seseorang hingga mengalami kecemasan dan dirundung stres. Apabila tidak dikelola dengan baik, maka hal tersebut bisa berujung pada sesuatu yang tidak diinginkan. Salah satu cara efektif meredam kecemasan bisa dengan mempraktikkan mindfulness.
Meneruskan pendapat yang pernah dikemukakan Germer, Siegel & Fulton, mindfulness artinya adalah sebuah keterampilan yang memungkinkan seseorang agar tidak reaktif terhadap apa yang tengah dialaminya saat itu juga.
Tidak reaktif di sini dimaksudkan seperti hanya mengamati segala isi perasaan dan pikiran yang saat ini hadir dan tidak memberikan reaksi apapun. Cukup menyadarinya saja agar membuat seseorang merasa lebih tenang secara psikologis.
Dalam buku "Mindfulness and Psychotherapy" (2005), dijelaskan juga mindfulness memungkinkan manusia menjalani pengalaman kesehariannya baik itu yang bersifat positif, negatif, atau netral sekalipun, sehingga dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan kesejahteraan diri.
Reaksi berlebih seperti ketika dirundung rasa cemas terus-menerus tentu hanya merugikan diri kamu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, seperti timbulnya diare, mual dan sakit perut.
Selain itu, perasaan cemas berlebih juga dapat menyebabkan sakit kepala, sesak napas, hingga detak jantung menjadi lebih cepat dari biasanya. Tentu hal ini sangat tidak baik bagi kesehatan manusia.
Sekarang kamu bisa mulai mempraktikkan mindfulness dari pelbagai situasi yang menjadi pemicu kecemasan, yang ditimbulkan akibat lonjakan kasus Covid-19, sirine suara ambulans lebih sering terdengar dari biasanya, dan para tenaga kesehatan yang nyawanya kian banyak berguguran. Jadi, cukup terima saja realitas itu apa adanya, jangan dipikirkan berlarut-larut. Toh, efek negatifnya malahan menurunkan imunitas tubuh.
Dengan belajar mengamati berbagai situasi yang terjadi di dalam maupun di luar diri kita, maka manusia akan lebih merasa tenang dan rileks. Sehingga dengan begitu, saat-saat PPKM Darurat di dalam rumah dapat dijalani tanpa dihinggapi rasa cemas berlebih.
1. Mengurangi Kecemasan
Berbagai situasi di luar diri kita yang tak bisa dikendalikan dapat membuat seseorang terserang cemas berlebih. Apabila hal ini terus terjadi berlarut-larut, tentu akan merugikan diri kamu sendiri lho.
Seperti merasa tidak tenang karena terus dihantui oleh perasaan cemas tersebut. Nah, dengan mempraktikkan mindfulness, kamu bisa memulai menjaga kesehatan mental dari sekarang. Jangan ditunda-tunda ya.
2. Mengatasi Gangguan Makan
Gangguan makan yang biasanya dialami oleh manusia pada umumnya menyebabkan seseorang makan dengan porsi berlebihan atau justru sebaliknya, makan terlalu sedikit, karena memiliki obsesi yang sangat besar untuk mendapatkan berat badan ideal yang diinginkan.
Makan dengan penuh kesadaran atau mindful eating, dapat menjadi solusi, sehingga kita tetap dapat menjaga pola makan yang baik dan sehat setiap harinya.
3. Mengatasi Gangguan Panik
Gangguan panik yang dialami seseorang dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon kortisol atau hormon stres. Hormon ini akan cenderung tinggi ketika seseorang mengalami suatu situasi terutama saat sedang stres. Imbasnya, dapat menyebabkan gula darah tidak seimbang hingga menjadi pemicu terjadinya diabetes melitus. Bahaya kan!
Namun, jangan khawatir, karena dengan mengaplikasikan mindfulness setiap hari, maka akan menjadikanmu lebih rileks dalam menjalani aktivitas harian.
4. Mengurangi Stres
Stres yang berlangsung berkelanjutan tentu tidak baik bagi kondisi fisik dan mental seseorang. Untuk dapat mengendalikan stres dengan baik, kamu bisa mempraktikkan mindfulness di rumah.
Jika dipraktikkan dengan benar dan rutin, percaya deh, mindfulness dapat memberikan efek yang luar biasa bagi kesehatan tubuh, terutama selama pandemi Covid-19 berkepanjangan ini masih melanda.
5. Meningkatkan Kesehatan Fisik
Mindfulness dapat meningkatkan kondisi kesehatan fisik seseorang lho. Karena dengan mempraktikannya, seseorang akan mengalami keadaan yang lebih rileks dari biasanya.
Jika hal ini diaplikasikan, dapat membantu seseorang menjaga kesehatan jantung, mengurangi nyeri kronis, menurunkan tekanan darah, dan dapat membantu meredam stres dan kecemasan. []