Daerah Senin, 01 Agustus 2022 | 20:08

Ekspor Jateng Naik 41,02 Persen, Impor Turun 18,12 Persen

Lihat Foto Ekspor Jateng Naik 41,02 Persen, Impor Turun 18,12 Persen Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Adhi Wiriana. (Foto: Opsi/Diskominfo Jateng)
Editor: Yohanes Charles

Semarang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat nilai ekspor dari Jawa Tengah pada Juni 2022 mencapai 1.100,99 juta dolar AS, atau naik 41,02 persen dibanding Mei 2022. Kenaikan tersebut terjadi karena ekspor barang migas mengalami peningkatan 13,38 persen dan nonmigas naik 43,76 persen.

Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Adhi Wiriana menuturkan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada beberapa golongan barang. Di antaranya pakaian (bukan rajutan) 67,72 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu 40,43 juta dolar AS, pakaian (rajutan) 35,03 juta dolar AS, alas kaki 34,11 juta dolar AS, seta perabotan, lampu dan alat penerang mencapai 33,69 juta dolar AS.

Ditambahkan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas jika dilihat dari berbagai negara tubuna, yakni Amerika Serikat mencapai 119,60 juta dolar AS, Sepang 32,03 juta dolar As, Tiongkok 22,94 juta dolarAS, Jerman 11,34 juta dolar AS, dan India mencapai 10,98 juta dolar AS.

“Kalau dilihat dari m-to-m nilai ekspor di Jateng naik 43,76 persen pada Juni 2022 dan dicatatan y-to-y nilai ekspor di Jateng juga naik 31,23 persen. Itu dari ekspor migas dan nonmigas,” ujarnya, Senin 1 Agustus 2022.

Dipaparkan, ekspor nonmigas menyumbang 92,74 persen dari total ekspor Juni 2022. Adhi merinci, kurun waktu Januari-Juni 2022 ekspor industri pengolahan mencapai 93,80 persen, migas 5,07 persen, pertanian 1,12 persen, serta tambang dan lainnya 0,01 persen.

“Jadi, Jateng bukan hanya ekspor barang mentah atau bahan baku, tapi juga produk olahan. Dan, total ekspor nonmigas Jateng dari Januari-Juni 2022 mencapai 5.857,16 juta dolar AS,” ungkapnya.

Baca juga:

Buka Luwur Sunan Kudus Kembali Digelar

Ratusan Peserta Meriahkan Gladhen Jemparingan di Kota Cirebon

Sementara itu, nilai impor Jawa Tengah pada Juni 2022 mencapai 1.096,29 juta dolar AS, atau turun 18,12 persen dibanding Mei 2022.

Nilai impor nonmigas turun 4,87 persen dan migas turun 30,44 persen. Penurunan nilai impor juga terjadi dalam catatan y-to-y, yakni 11,33 persen.

“Penurunan impor nonmigas tersebut disumbang dari beberapa golongan barang, seperti filamen buatan turun 4,67 persen, kopi, teh, dan rempah-rempah turun 5,23 persen, bahan kimia organik turun 8,02 persen, kain rajutan turun 9,15 persen, serta gula dan kembang gula turun 29,53 persen,” imbuhnya.

Adhi menyampaikan, penurunan impor nonmigas terjadi dari beberapa negara asal. Di antaranya, Jerman turun 6,33 persen, Madagaskar turun 6,41 persen, Vietnam turun 11,44 persen, Thailand turun 16,12 persen, serta India turun 20,62 persen.

“India menyumbang cukup tinggi dalam penurunan nilai impor. Penurunan nilai impor ini juga karena penggunaan produk-produk lokal,” tandasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya