News Rabu, 22 Maret 2023 | 18:03

Elektabilitas PDIP, Gerindra, dan PKB Makin Kencang, Ini Penyebabnya

Lihat Foto Elektabilitas PDIP, Gerindra, dan PKB Makin Kencang, Ini Penyebabnya Jokowi dan Prabowo. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Hasil temuan survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap tiga parpol mengalami kenaikan elektabilitas dibanding hasil Pemilu 2019 lalu.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis yang disampaikan lewat kanal YouTube SMRC TV yang dilansir Rabu, 22 Maret 2023 menyampaikan fakta tersebut. 

Survei dilakukan 2-11 Maret 2023, hasilnya PDI Perjuangan mendapat dukungan paling banyak, 23,4 persen. Disusul oleh Gerindra 14,1 persen, dan PKB 10,3 persen.

"PDI Perjuangan naik dari 19,3 persen di Pemilu 2019 menjadi 23,4 persen atau naik sekitar 4 persen. Gerindra juga mengalami kemajuan sedikit dari 12,6 persen menjadi 14,1 persen, atau naik sekitar hampir 2 persen. PKB ada kemajuan dibanding Pemilu 2019 dari 9,7 persen menjadi 10,3 persen," terang Deni.

Terhadap tiga partai, yakni PDIP, Gerindra, dan PKB diketahui merupakan partai pengusung pemerintahan Jokowi.

"PDIP Perjuangan, Gerindra, kemudian PKB yang mengalami kemajuan itu partai yang mengusung pemerintah. Saya kira ini tidak terlepas dari bagaimana publik mengevaluasi kinerja pemerintah yang masih sangat positif," terang Deni.

BACA JUGA: Survei SMRC: Efek Deklarasi Capres 2024 Belum Terlihat Bagi Gerindra dan NasDem

Faktor lain yang membuat ketiga partai mengalami penguatan bisa jadi karena sosialisasi yang masif seperti Gerindra yang sudah melakukan deklarasi Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Selain mengamati atau membandingkan dua titik, antara Pemilu 2019 dengan saat survei dilakukan, pihaknya kata Deni, juga mengamati pergerakan elektabilitas masing-masing partai terutama sembilan partai di parlemen.

BACA JUGA: Survei SMRC: Elektabilitas Parpol PDI Perjuangan Jawaranya, Golkar dan Demokrat Turun

PDIP yang naik dibanding Pemilu 2019, dari 19,3 persen ke 23,4 persen bukan titik tertinggi partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

Survei pada Maret 2022, PDIP mencapai 27,6 persen. Sekarang 23,4 persen. Ada kecenderungan penurunan.

"Ini yang perlu diwaspadai oleh partai ini," katanya.

Kemudian Golkar, sebagai partai terbesar setelah PDIP dan Gerindra, pada Pemilu 2019 sebesar 12 persen, namun survei terakhir menjadi 9,1 persen atau turun sekitar 3 persen.

"Dan kalau kita amati, belum pernah Golkar itu dalam survei di atas hasil Pemilu 2019, berbeda dengan PDIP yang konsisten selalu di atas hasil Pemilu 2019," tukasnya. 

Kembali kepada Gerindra, menurut Deni, perubahan yang cukup drastis atau cukup tajam pada partai ini terlihat di mana pada Desember 2022 ke Maret 2023 naik dari 8,9 persen menjadi 14,1 persen.

"Naiknya sekitar 5 persen, signifikan dan mengapa itu terjadi, kita sudah bahas salah satunya mungkin juga karena faktor pengusung pemerintah. Lalu juga berbagai sosialisasi dan aktivitas politik Prabowo," terangnya.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya