Daerah Jum'at, 28 April 2023 | 19:04

Emak-emak Segel Kantor Keucik Desa Pawoh Susoh, Ini Penyebabnya

Lihat Foto Emak-emak Segel Kantor Keucik Desa Pawoh Susoh, Ini Penyebabnya Puluhan Emak-emak di Desa Pawoh, Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar aksi damai, Jumat, 28 April 2023. (Foto: Opsi/Syamsurizal)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Syamsurizal

Blangpidie - Puluhan Emak-emak di Desa Pawoh, Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan aksi damai dengan menyegel kantor keucik setempat, Jumat 28 April 2023 siang.

Aksi ini dilakukan sebagai protes terhadap kepemimpinan Keucik yang dinilai banyak dosa.

Dosa-dosa itu dinilai sudah tidak patut dan harus ditegur dengan aksinyata untuk perubahan kearah yang lebih baik.

Koordinator aksi damai, Cek Wan mengaku masyarakat sudah tidak sabar dengan kepemimpinan keucik selama ini, sehingga warga sepakat untuk melakukan aksi damai ini dengan harapan adanya perubahan kedepan.

"Ini adalah aksi damai warga. Kami datang untuk menyempaikan aspirasi kami. Kami tidak anarkis," teriak Cek Wan dalam aksi ini.

Dia berujar, kedatangan mereka membawa poin-poin dosa keucik yang sudah tidak bisa ditoleril lagi oleh masyarakat.

Masyarakat sudah muak dengan gaya kepemimpinan keucik yang arogan dan tidak transparan.

"Kami datang untuk menyegel kantor ini dan tidak boleh dibuka selama belum ada penyelesaian yang jelas dari pihak terkait," sebutnya.

Dia membeberkan dosa-dosa keucik. Ini meliputi, keuchik tidak transfaran dalam penggunaan anggaran desa, salah satu contoh terkait kegiatan budi daya Ikan Lele yang tidak transfaran dan tidak ada penanggung jawaban.

"Juga kegiatan pembanggunan Paud Tahun 2022 tidak ada pertanggungjawaban. Dana BUMG tidak jelas penggunaanya. Dana Silpa Tahun 2022, yang terus dibelanjakan Infocus, Laptop dan CCTV, sedangkan rincian anggaran belanja belum tercantum dalam APBG Tahun 2023," ucapnya.

Tambahnya, juga terkait pembongkaran celeng amal Yatim Pawoh yang dilakukan secara paksa di masjid At-taqwa Pawoh, padahal seharusnya tugas Panitia Yatim dan Qurban.

"Keuchik juga sangat oteriter, arogan, tidak beretika, tidak ada sopan santun. Masyarakat kurang dilayani serta tidak mangayomi masyarakat dalam menjalankan roda pemerintahan," imbuhnya.

Lanjutnya, setiap pergantian aparatur dirinya langsung menunjuk sendiri tidak pernah melalui suatu musyawarah atau pemilihan oleh masyarakat sehingga terkesan masyarakat diabaikan.

"Juga banyak kegiatan tidak sesuai harapan masyarakat. Keucik juga mengabaikan janji politiknya sesudah terpilih," katanya.

Sementara Keucik Desa Pawoh, Yusri membantah semua yang dituduhkan masyarakatnya.

Untuk poin terkait penggunaan anggaran dia mengaku sangat transparan. Untuk poin arogan dia tidak mengaku hal itu.

Sementara soal visi-misinya saat kampanye dia mengaku menjalankan itu.

"Dan soal banyak aparatur yang mundur itu merupakan keinginan mereka. Akar masalah ini hanya soal celengan masjid. Padahal ini bukan masalah," katanya.

Sementara Camat Susoh, Nasrul mengaku pihaknya tidak menerima laporan adanya permasaalahan di desa, sehingga mereka tidak tau, karena pihaknya tidak mungkin mengabaikan jika ada laporan dari masyarakat.

"Kami tdiak pernah mengabaikan masalah-masalah di desa. Tapi soal ini, kami tidak menerima laporan, jika ada pasti kami tanggapi," kata Camat.

Pantauan Opsi, walau dalam hujan emak-emak tetap memaksakan diri untuk menyegel kantor walau sejumlah pihak meminta tidak melakukan itu agar roda pemerintahan desa tidak terganggu, namun mereka tetap tidak tidak mau membubarkan diri jika belum dilakuka penyegelan.

Aksi penyegelan akhirnya berhasil dilakukan. Dua pintu kantor keucik akhirnya disegel menggunakan dua rantai dan disaksikan oleh pihak kepolisian yang mengawasi aksi, Camat Susoh, keucik dan peserta aksi.

Setelah menyegel, barulah para emak-emak membubarkan diri. Aksi damai ini benar-benar damai tidak ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Emak-emak membubarkan diri dengan tertib. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya