Mataram - Empat orang dikabarkan meninggal dunia dan enam lainnya menderita luka akibat tanah longsor di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB.
"Empat orang meninggal dunia di Desa Batu layar Barat dan enam orang terluka," kata Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Sahdan melalui keterangan tertulisnya Senin 6 Desember 2021 sore.
Selain itu, Satu orang dilaporkan hilang di wilayah longsor. Sementara itu, jumlah korban terdampak terus bertambah, dari 358 kepala keluarga (KK) kini menjadi 505 KK dengan kondisi terparah di Desa Ranjok atau BTN Perumahan Bhayangkara dan di BTN Pondok Indah.
Terhadap kerusakan fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan dan fasilitas lainnya masih dilakukan pendataan.
"Proses pendataan terdampak masih lambat karena masih fokus melakukan evakuasi. Kondisi saat ini Tim Gabungan masih melakukan evakuasi korban terdampak," ujar Sahdan.
Untuk evakuasi korban yang terdampak terus dilakukan oleh tim gabungan yang juga dibantu oleh tim dari Polda NTB dan jajaran Korem 162 Wira Bhakti.
Gubenur NTB juga telah melakukan peninjauan di lokasi banjir seperti di Bayangkara Residence Lombok Barat bersama Danrem 162 Wira Bhakti Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani, Kalak BPBD NTB, Kadis Sosial, Kadis PUPR NTB dan sejumlah lembaga relawan masyarakat.
"Ini daerah yang paling parah ketinggian airnya akibat hujan yang terus menerus. Di perumahan ini hujan sedikit saja banjir, apalagi yang sangat lebat. Ini karena memang letak perumahan lebih rendah ketinggiannya di bandingkan sungai sehingga sangat rawan tergenang air," tulis Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Dikatakannya, BPBD Provinsi dan BPBD Lombok Barat serta Dinas PU sudah menemukan salah satu akar masalah dan segera berkordinasi agar masalah yang berulang-ulang ini bisa teratasi.
"Evakuasi berjalan lancar. Penduduk sementara mengungsi ke tetangga dan kolega-kolega yang tak terkena banjir. Dapur umum juga sudah dibuat dan siap beroperasi," ucapnya. []